Menteri Kelautan Berkunjung, Jadi Ajang Curhat Nelayan Batang
Batang Keinginan nelayan Kabupaten Batang akhirnya terobati setelah kehadiran Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di hadapan puluhan perwakilan nelayan dalam agenda Rembug Nelayan, bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNDIP Semarang.
Batang Keinginan
nelayan Kabupaten Batang akhirnya terobati setelah kehadiran Menteri Kelautan
dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di hadapan puluhan perwakilan nelayan dalam
agenda Rembug Nelayan, bersama Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNDIP Semarang.
Para perwakilan nelayan
pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu, untuk menyampaikan harapan dengan curhat
langsung di hadapan menteri.
Ketua Dewan Pimpinan
Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang Teguh Tarmujo
menyampaikan, beberapa harapan diutarakan perwakilan nelayan, di antaranya
kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) solar yang memberatkan.
“Khususnya untuk
nelayan dengan kapal di bawah 30 gross ton memakai solar subsidi yang semula
Rp5.150,00 jadi Rp6.800,00 per liter, itu sudah sedikit memukul biaya
operasional nelayan. Berarti setelah dikalkulasi kenaikan BBM sampai 32
persen,” katanya saat ditemui, usai menghadiri Rembug Nelayan, di Pendapa
Kabupaten Batang, Jumat (25/11/2022).
Kementerian Kelautan
dan Perikanan (KKP) juga memiliki program untuk penangkapan ikan yang terukur,
nantinya akan dikenakan indeks tarif.
“Tapi sampai sekarang
Pak Menteri belum menyampaikan besaran tarif untuk Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). Semoga saja besarannya 3 persen,” harapnya.
Ia mengharapkan,
besaran PNBP tidak melebihi 5 persen. Sebab jika lebih dari itu, dikhawatirkan
akan mengakibatkan sektor perikanan tangkap di Pantura bergejolak.
Terkait harga BBM solar
subsidi untuk nelayan, menteri belum bisa memberikan solusi.
“Harga solar untuk
industri saja dari Pertamina sebesar Rp13.000,00 Rp14.00,00 per liter. Itu
sangat membebani teman-teman nelayan,” tuturnya.
Di sisi lain, ada kabar
gembira yang sedikit melegakan nelayan.
“Kuota BBM subsidi
untuk nelayan di Kabupaten Batang, alhamdulillah pihak DPRD Batang siap
memfasilitasi agar nelayan dengan kapal di bawah 30 gross ton mudah
mendapatkannya,” ungkapnya.
Selama ini untuk
memperoleh solar bersubsidi, para nelayan telah disiapkan di beberapa tempat
yakni SPBN Sigandu, SPBB KUD Bintoyomino.
“Yang jelas kunjungan
beliau ke Batang belum bisa memuaskan harapan nelayan,” ujar dia. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)