Home / Berita / Pemerintahan / PENANGANAN STUNTING, PEMKAB BATANG DIGELONTOR DANA RP3,2 MILIAR DARI KEMENKES

Berita

Penanganan Stunting, Pemkab Batang Digelontor Dana Rp3,2 Miliar dari Kemenkes

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang mendapat gelontoran dana sebesar Rp32 miliar dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan. Dana sebesar itu sebagai upaya penanganan Stunting di Kabupaten Batang yang terbilang cukup tinggi.

Batang - Pemerintah Kabupaten Batang mendapat gelontoran dana sebesar Rp32 miliar dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kesehatan. Dana sebesar itu sebagai upaya penanganan Stunting di Kabupaten Batang yang terbilang cukup tinggi.

Berdasarkan data tahun 2021 dari Dinas Kesehatan Kabupaten Batang ada 5.275 jiwa Balita Stunting dari 37.302 jiwa.

“Ini program pemerintah pusat yang nilai anggaranya Rp3,2 miliar. Anggaran itu digunakan untuk Pemberian Makan Tambahan (PMT) untuk diberikan kepada ibu ibu hamil yang kurang sehat dan anak yang terkena Stunting,” kata Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, usai menyerahkan bantuan PMT dari Kemenkes di Aula Kantor Bupati Batang, Kabupaten Batang, Selasa (11/10/2022).

PMT akan diberikan selama tiga bulan secara terus menerus. Bantuan itu juga akan ada dievaluasi baik sebelum maupun setelah mendapat bantuan PMT. Dan bantuan juga akan dilaksanakan sesuai regulasi agar tepat manfaat dan tepat sasaran.  

“Selama ini kita bersama Fokopimda berinovasi membentuk orang tua asuh. Tugasnya memberikan motivasi dan support dan dukungan kepada masyarakat agar di Batang dalam penangangan Stunting bisa cepat selesai,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Dinkes Batang juga membentuk tim kusus untuk percepatan penanganan Stunting dari berbagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Kita juga mengandeng beberapa perusahaan dalam Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility (CSR) untuk memberikan bantuan kepada warga yang terkena Stunting dan ibu hamil,” jelasnya.

Lani menyebutkan ada penurunan angka Stunting di Kabupaten Batang dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Kemarin angka kita 21.7 informasinya sekarang turun 13,1 persen. Namun hasil itu belum final, mungkin beberapa hari kedapan hasilnya funal dan akan kita sampaikan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)