Home / Berita / Seni dan Budaya / SD NEGERI PACET BATANG MERINTIS SEKOLAH BUDAYA JAWA

Berita

SD Negeri Pacet Batang Merintis Sekolah Budaya Jawa

Batang - SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang merintis sebuah sekolah budaya untuk menghidupkan kembali budaya jawa yang sudah tergerus perkembangan zaman.

Batang - SD Negeri Pacet Kecamatan Reban Kabupaten Batang merintis sebuah sekolah budaya untuk menghidupkan kembali budaya jawa yang sudah tergerus perkembangan zaman.

Inisiatif itu datang dari Kepala Sekolah SD Negeri Pacet Muhtami yang melihat budaya jawa untuk anak-anak sekarang sebagai hal yang asing bagi mereka.

“Iya sekolah kita masih merintis sekolah budaya yang sudah berjalan selama 3 bulan ini. Saya ingin ada pengakuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Batang agar mendapatkan Surat Keputusan (SK), sehingga akan resmi sekolah budayanya,” katanya, saat ditemui di SD Negeri Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jumat (29/7/2022).

Ini sebagai salah satu upaya untuk menghidupkan sekolah budaya dengan adat istiadat, serta kesenian lokal yang dikolaborasikan dengan budaya jawa.

“Kegiatan ini termasuk dalam kurikulum bahasa jawa dan ekstra kulikuler sekolah. Latihan sendiri dilakukan seminggu dua kali setelah pelajaran selesai,  waktunya 30 menit. Pelatihnya  dari tokoh kesenian desa, guru, dan saya,” jelasnya.

Antusias anak pada kesenian terlampau senang dan para orang tua alhamdulillah mendukung kegiatan menghidupkan budaya dan masyarakat sekitar sekolah juga mendukung. 

“Kesenian yang dipelajari disini ada karawitan, lengger, kuda lumping, dan membudayakan karakter juga. Jadi ada senyum, sapa, dan salam,” terangnya.

Kita juga menjaga permainan tradisional anak-anak dengan bermain enggrang, dakon, dan jengklek sampai sekarang masih dimainkan anak-anak disini. Peralatan permainannya sudah kita sediakan dari sekolah.

“Kemudian, pada setiap pada tanggal 8 April guru dan muridnya berpakaian adat semua dan kita melakukan berbudaya bahasa krama jawa setiap hari kamis meskipun anak-anak belum sepenuhnya bisa, tapi semangat mereka belajar sangat luar biasa,” ungkapnya.

Uniknya, lanjut dia, disini pakaian tradisional yang dipakai anak-anak dari pribadi mereka malahan semangat untuk membeli. Bahkan jika hari jadi Kabupaten Batang dan hari besar lainnya sering menanyakan terlebih dulu kepada gurunya akan berpakaian adat pada hari itu.

Ia berharap, Pemerintah Daerah mendukung serta punya perhatian khusus dengan sekolah budaya ini untuk mengeluarkan SK agar menjadi resmi. Jika kedepan ada inovasi-inovasi kita bisa dengan mudah mengajukan proposal untuk sarana prasarana sekolah budaya ini. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)