Home / Berita / Kegiatan Keagamaan / KONTROL EMOSI, PUDAM SENDANG KAMULYAN RUTINKAN KARYAWAN “NGAJI”

Berita

Kontrol Emosi, PUDAM Sendang Kamulyan Rutinkan Karyawan “Ngaji”

Batang Membaca Alquran merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tak memandang usia muda maupun dewasa. Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang senantiasa mendekatkan karyawannya dengan Alquran, dengan rutin membacanya setiap pecan. Agar mampu mengontrol emosi, sehingga tetap memiliki perasaan tenang dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Batang   Membaca Alquran merupakan kewajiban bagi setiap muslim, tak memandang usia muda maupun dewasa. Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Sendang Kamulyan Batang senantiasa mendekatkan karyawannya dengan Alquran, dengan rutin membacanya setiap pecan. Agar mampu mengontrol emosi, sehingga tetap memiliki perasaan tenang dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Direktur Utama Yulianto mengatakan, membaca Alquran dan salat berjamaah merupakan salah satu cara menjaga hati karyawan, sebelum memberikan pelayanan kepada publik.

“Sudah dua tahun ini tiap hari Kamis kami mengundang ustaz untuk membimbing karyawan membaca ayat suci secara baik dan benar disertai tausiah agar semakin kuat dalam menghadapi ujian,” katanya, saat ditemui, di PUDAM Sendang Kamulyan, Kabupaten Batang, Jumat (22/7/2022).

Manfaatnya dari rutin membaca ayat demi ayat disertai pendalaman arti dan makna tentu menjadikan tiap pribadi karyawan makin terkontrol emosinya, saat melayani pelanggan.

“Ketika mereka menanggapi aduan dari pelanggan hingga memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya air bagi kehidupan manusia,” jelasnya.

Dijelaskannya, selama dua tahun karyawan dibimbing dari yang semula hanya bisa membaca huruf hijaiyah sampai ada yang mampu membaca surat-surat dalam Alquran.

“Secara bertahap akan ada peningkatan mulai tafsir Alquran karena di dalamnya tidak ada keraguan sedikit pun sebagai pedoman hidup dan bila memungkinkan bisa menginjak ke hafiz quran,” ungkapnya.

Ketua Kampung Hijrah, Ustaz Casrameko mengutarakan, program mempelajari Alquran secara mendalam merupakan cara tepat untuk berinvestasi di akhirat.

Ia mengakui, selama dua tahun pasti menemui kendala, terlebih yang dibimbing mayoritas adalah kalangan dewasa.

“Sebagai pimpinan selalu memantau melalui, absensi siapa saja yang kurang konsisten dalam mengikuti pembelajaran Alquran, nanti akan mendapat teguran,” tegasnya.

Para ustaz berusaha maksimal karena cara membaca sesuai makhroj agak sulit. Namun akan diklasifikasikan mana saja yang sudah lancar dan yang perlu pendampingan lebih intensif.

“Sementara ini kami masih menunggu kebijakan pimpinan, apakah nantinya akan ditingkatkan menjadi hafiz quran dan memprogramkan satu hari satu juz,” tuturnya.

Salah satu karyawan, Tarmuji mengatakan, semula hanya mampu membaca huruf hijaiyah namun secara bertahap sekarang sudah membaca surat-surat dalam Alquran.

“Dulu cuma baca tanpa aturan yang tepat. Tapi sekarang mulai membaca sesuai panjang pendek nadanya,” ujar dia.

Sebagai seorang kepala keluarga sekaligus karyawan harus bisa membagi waktu, termasuk ketika memperdalam Alquran.

Semua tergantung niatnya ingin belajar ilmu agama untuk bekal di akhirat nanti.

“Saya tidak merasa risih harus belajar Alquran di usia menjelang pensiun karena ini ilmu. Target saya supaya Ramadan bisa berpartisipasi khatam Alquran,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)