DMI Batang Izinkan Masyarakat Salat Iduladha Tanpa Jarak
Batang Seluruh masyarakat patut berbahagia tahun ini dapat merayakan Hari Raya Kurban dengan meriah karena Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, telah mengizinkan masjid dan musala menggelar salat Iduladha secara normal.
Batang Seluruh
masyarakat patut berbahagia tahun ini dapat merayakan Hari Raya Kurban dengan
meriah karena Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, telah mengizinkan masjid dan
musala menggelar salat Iduladha secara normal.
Hal itu dikarenakan
Kabupaten Batang sudah memasuki PPKM level 1, artinya sangat aman dari
penyebaran Covid-19, yang seluruh wilayahnya termasuk zona hijau.
Ketua DMI Batang KH. M.
Saifudin Zuhri menyampaikan, meskipun DMI Pusat telah mengizinkan, namun jamaah
tetap diminta menerapkan protokol kesehatan.
“Imam maupun khotib
tetap memakai masker. Jamaah bisa melaksanakan salat Id dengan tanpa harus
menjaga jarak,” katanya, saat ditemui, di Kantor Disperpuska Kabupaten Batang,
Jumat (8/7/2022).
DMI telah menyosialisasikannya
agar umat segera melaksanakan salat berjamaah secara normal sehingga memperoleh
keutamaannya.
“Keutamaannya akan
diperoleh apabila kita bisa meluruskan dan merapatkan shaf atau barisan,” kata
pria yang juga menjabat sebagai Takmir Masjid Agung Darul Muttaqin Batang,”
jelasnya.
Ia menerangkan, saat
ini karpet di Masjid Agung telah dipasang. Meskipun agak terlambat dibandingkan
masjid lain yang telah lebih dahulu menerapkannya.
“Kami bukan
mempermasalahkan dulu atau belakang, tapi petugas Masjid Agung memasang karpet
dengan standar kesehatan,” terangnya.
Sebelumnya seluruh karpet Masjid Agung digulung selama
Covid yang mewabah.
“Ternyata walaupun dua
tahun disimpan, tapi ketika dibuka dan mau dipakai lagi, sudah banyak debu.
Akhirnya kami bersihkan total, sehingga saat dipakai salat Id, aromanya
harumnya masih tercium,” ungkapnya.
Nantinya akan ada 1.200
jamaah yang memadati seluruh ruangan baik lantai dasar maupun lantai dua saat
salat Id digelar.
“Saat salat Jumat hanya
800 jamaah, sedangkan di masa Covid-19 jamaah yang salat dibatasi hanya 400
karena hanya di lantai dasar,” tuturnya.
Untuk menjaga
kebersihan dan higienitas masjid, dalam sehari disemprot disinfektan sebanyak
tiga kali.
“Covid-19 tidak bisa
hilang, tapi kita sudah bisa bersahabat, seperti halnya dengan virus lainnya.
Apalagi mayoritas warga sudah divaksin dosis 1, 2 bahkan sebagian ada yang
divaksin Booster,” tegasnya.
Ia menambahkan, di
tahun 2022 Masehi atau 1443 Hijriyah ada perbedaan Hari Raya Iduladha.
“Saudara-saudara kita
dari Muhammadiyah menetapkan pelaksanaan salat Iduladha hari Sabtu 9 Juli,
sedangkan dari Kemenag RI menetapkan pada hari Minggu 10 Juli,” terangnya.
Ia menegaskan,
perbedaan pelaksanaan waktu salat Iduladha itu sudah menjadi hal yang biasa.
Rasulullah pernah
bersabda : “Perbedaan di kalangan umatku itu jadikan sebagai rahmat”.
Umat Islam di Indonesia
termasuk Wasathiyah atau yang berada di tengah-tengah.
“Hal itu sudah lumrah
karena di zaman Rasulullah pernah terjadi perbedaan hari raya. Pernah terjadi
ketika itu di Madinah merayakan Iduladha hari Jumat dan di Syam hari Sabtu,” ujar
dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)