Aplikasi MyPertamina, Upaya Pembelian BBM Tepat Sasaran
Batang Aplikasi MyPertamina yang mulai diujicobakan 1 Juli 2022, di 11 kabupaten/kota di Indonesia, sejatinya merupakan upaya dari PT. Pertamina, agar pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar, benar-benar tepat sasaran.
Batang Aplikasi
MyPertamina yang mulai diujicobakan 1
Juli 2022, di 11 kabupaten/kota di Indonesia, sejatinya merupakan upaya dari
PT. Pertamina, agar pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan
Solar, benar-benar tepat sasaran.
Hal itu mendapat
tanggapan dari Pengawas SPBU Sambong, Sistanto yang menilai bahwa, tindakan itu
perlu diambil, karena masih rendahnya kesadaran sebagian pemilik kendaraan
mewah, untuk membeli bahan bakar sesuai tipe kendaraan.
“Aplikasi MyPertamina
akan diujicobakan pada kendaraan roda empat ke atas. Artinya sepeda motor
masih bisa membeli Pertalite, tanpa
memakai aplikasi,” katanya, saat meninjau pengisian BBM, di SPBU Sambong,
Kabupaten Batang, Sabtu (2/7/2022).
Ia mengharapkan, bagi
pemilik mobil-mobil mewah selayaknya membeli BBM Non-Subsidi.
“Ada sebagian pemilik
kendaraan mewah yang tetap membeli BBM subsidi. Maka kesadaran itu berasal dari
diri sendiri, tanpa harus dipaksa,” ungkapnya.
Ia menegaskan, apabila
telah mampu membeli kendaraan mewah, seharusnya mampu membeli BBM yang sesuai
peruntukannya.
“Semoga dengan
menerapkan metode ini, bisa meningkatkan subsidi BBM tepat sasaran,” harapnya.
Ditemui secara terpisah,
Kepala Disperindagkop dan UKM Batang Subiyanto menerangkan, di era digital
masyarakat serba dituntut mampu mengikuti perkembangan teknologi. Hampir
seluruh layanan publik pun dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi.
“Sekarang pembayaran,
aktivitas perbankan semua pakai aplikasi. Jadi suatu saat mau tidak mau, pasti
memakai aplikasi dalam setiap kegiatan perekonomian,” jelasnya.
Ia mengingatkan,
nantinya apabila tiba waktunya, masyarakat harus menerima untuk membeli BBM
subsidi dengan mendaftar pada aplikasi MyPertamina.
“Cukup mendaftar sekali
saja, bisa digunakan selamanya,” tegasnya.
Masih banyak masyarakat
yang belum memahaminya. Maka perlu disosialisasikan berkali-kali.
“Tiap ada hal baru
pasti menuai banyak tanggapan dan pertentangan. Itu karena belum dicoba, tapi
lambat laun, akan terbiasa,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)