32 Deswista Ber-SK, Bakal Dapat Bantuan Provinsi
Batang Sebanyak 32 Desa Wisata (Deswita) yang tersebar di 13 kecamatan telah memperoleh Surat Keputusan (SK) Bupati, menjadi angin segar karena akan mendapat dukungan penuh dari Provinsi Jawa Tengah, berupa bantuan dana, untuk mengembangkan potensi yang ada.
Batang Sebanyak 32
Desa Wisata (Deswita) yang tersebar di 13 kecamatan telah memperoleh Surat
Keputusan (SK) Bupati, menjadi angin segar karena akan mendapat dukungan penuh
dari Provinsi Jawa Tengah, berupa bantuan dana, untuk mengembangkan potensi
yang ada.
SK Bupati tentang Penetapan
Desa Wisata diserahkan oleh Asisten Administrasi Setda Batang Sugeng Sudiharto,
kepada perwakilan yakni Desa Kalisalak Kecamatan Limpung, di Aula Bupati,
Kabupaten Batang, Selasa (28/6/2022).
Kepala Dinas Pariwisata
Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang Yarsono mengatakan, setelah menerima SK dari Bupati tentu
memudahkan 32 Deswita memperoleh bantuan dari provinsi.
“Jumlah bantuannya
sekitar Rp100 juta dan ini sedang kami ajukan ke provinsi, untuk mendukung
kesuksesan kepariwisataan di Batang,” jelasnya.
Beberapa Deswita yang
memperoleh SK antara lain : Kecamatan Bawang ada Desa Deles dan Sangubanyu
serta Batang Kota ada Desa Kalipucang Wetan.
Ia menerangkan,
kegiatan kepariwisataannya tidak hanya di tingkat kabupaten namun hingga provinsi.
Latar belakang pemilihan desa wisata meliputi, Disparpora memverifikasi segala
kegiatan kepariwisataan yang diunggulkan desa yang mengajukan menjadi desa
wisata.
“Termasuk tata
pengelolaannya, destinasi wisatanya, budayanya, ekonomi kreatif dan UMKM-nya,” tuturnya.
Jumlah 32 desa wisata
itu baru sementara. Sebab, dimungkinkan ke depan akan bertambah, apabila ada
desa-desa lain di Kabupaten Batang, tentu Disparpora akan melakukan verifikasi,
supaya menjadi desa wisata.
“Konsep wisatanya
beragam seperti wisata alam, modifikasi desa, adat budaya, maupun religi.
Tentunya ini mendukung kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Batang,” ungkapnya.
Ia tetap mengharapkan
jumlah kunjungan wisatawan bisa meningkat tiap tahunnya.
“Segala komponen
bersama pengelola desa wisata terus diperbaiki yang bersinergi dengan Kelompok
Sadar Wisata (Pokdarwis) dan komunitas lain yang mendukung kepariwisataan,”
tegasnya.
Ke depan akan
dipadupadankan antara kegiatan kepariwisataan dengan Desain Besar Olahraga
Nasional (DBON).
“Nanti akan ada
kegiatan olahraga rekreasi, yang dikolaborasikan dengan bidang-bidang yang ada
di Disparpora dengan komunitas lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, sampai
saat ini belum bisa menargetkan jumlah kunjungan karena masih dalam kondisi
Covid-19.
“Saat Natal dan Tahun
Baru kemarin jumlah wisatawan sudah cukup banyak. Selama Idulfitri pun mencapai
15 ribu wisatawan dalam sepekan, tentu menggairahkan perekonomian daerah,”
terangnya.
Kepala Desa Kalisalak,
Kecamatan Limpung Setiadi mengatakan, proses pengajuan untuk menjadi desa
wisata memakan waktu hampir satu tahun.
“Semua diklasifikasi
mulai infrastruktur maupun pelaku UMKM yang ada di desa kami,” katanya.
Desa Kalisalak
berkonsep wisata religi berupa masjid tertua di Kabupaten Batang, Petilasan KH.
Ahmad Rifa’i yang merupakan salah satu pahlawan nasional dan pendiri Rifa’iyah
serta makam eyang buyut dari Habib Lutfi
bin Ali bin Yahya yakni Habib Umar bin Yahya.
“Jumlah wisatawan yang
berkunjung untuk ziarah di bulan-bulan tertentu cukup banyak, bisa mencapai 500
pengunjung,” ujar dia.
Pelaku UMKM juga
terintegrasi dengan desa wisata.
“Produknya beragam
antara lain : sirup jahe, keripik, duku dan durian. Semuanya dikelola warga
setempat dan dikelola oleh Pokdarwis,” tutupnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)