Monumen Alutsista Batang Segera Dipasang Pagar Pembatas
Batang Monumen Perjuangan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang menjadi salah satu destinasi wisata baru bagi warga Batang, nantinya akan segera dipasang pagar pembatas.
Batang
Monumen Perjuangan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang menjadi salah satu
destinasi wisata baru bagi warga Batang, nantinya akan segera dipasang pagar
pembatas.
Tujuan
utamanya agar keamanan pengunjung tetap terjaga, khususnya anak-anak yang
sering naik ke atas kendaraan tempur tank jenis PT 76 buatan Rusia dan dua meriam
jenis Howitzer 122 MM buatan Cekoslowakia yang dikhawatirkan terjadi hal yang
tidak diinginkan.
Kepala
Bidang Permukiman, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kabupaten
Batang Deby Sintia Rengganis mengatakan,
pemeliharaan akan dilakukan intensif dan bertahap, sehingga masyarakat dapat
menikmati keindahan taman di Alun-alun Batang.
“Nantinya
ketiga Alutsista tersebut akan dikelilingi tembok setinggi 90 sentimeter,” katanya, saat ditemui di
Kantor DPRKP Kabupaten Batang, Kamis (10/2/2022).
Ia
mengharapkan, tidak ada pengunjung yang jatuh atau kerawanan lain yang mungkin terjadi.
“Alutsistanya
kan cukup tinggi, jadi dikhawatirkan bisa membahayakan anak-anak yang masih
kecil,” tegasnya.
Ia
menerangkan, perbaikan rencananya akan mulai dikerjakan bulan November
mendatang. Beberapa
taman kota lain yang akan dilakukan pengembangan yakni Taman Lumba-Lumba di
Jalan Dr. Sutomo.
“Ada
ruas taman yang masih kosong, nanti akan kami percantik dengan ornamen tambahan. Di tahun 2022 ada sejumlah
taman kota yang akan dilakukan penataan,”
jelasnya.
Dijelaskannya, pemeliharaan
dilakukan antara lain di Alun-alun Limpung, Tugu Batas Kota, lampu hias Jalan
Veteran, Gapuro Petodanan, Gapuro Dukuh Ngarak’an, Gapuro Dukuh Sabetan, Gapuro
Jangkaran.
Ia
mengharapkan, masyarakat sebagai pengunjung selayaknya ikut menjaga keindahan
taman. Khusus
untuk Taman Alutsista hendaknya warga menjaga dengan tidak naik ke atas, agar
semuanya aman dan nyaman.
Salah
satu staf DPRKP Adi Wilopo menambahkan, di musim hujan banyak lampu taman yang
padam, akibat korsleting listrik, maka perlu dilakukan perbaikan.
“Khusus
di Alun-alun Batang ada beberapa lampu taman yang padam karena
hujan deras dan air menggenang, sehingga terjadi korsleting listrik karena kabel
ditanam di dalam tanah,” terangnya.
Untuk
menjaga agar tidak terjadi peristiwa serupa, ke depan dapat dilakukan penggantian
kabel secara keseluruhan.
“Dan
untuk penyambungannya nanti ditaruh di dalam tiang, jadi kalau hujan deras, Alun-alun Batang menggenang tidak akan terjadi
korsleting listrik lagi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)