Bumdes Catra Kopi Batang Banyak Berdayakan Perempuan
Batang - Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Bersama Desa Pesantren Kecamatan Blado Kabupaten Batang sangat unik dengan milih usaha kedai kopi yang bernama Catra Kopi.
Batang - Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
Maju Bersama Desa Pesantren Kecamatan Blado Kabupaten Batang sangat unik dengan
milih usaha kedai kopi yang bernama Catra Kopi.
BUMDes memicu pemberdayaan masyarakat desa dan
pemberdayaan perempuan yang sangat besar sejalan dengan program Pemerintah
Kabupaten Batang yang akan mengangkat ekonomi desa.
“Awal ide adanya Catra Kopi ini dari teman-teman
Perangkat desa, Karangtaruna dan Pengelola BUMDes. Saya juga kebetulan tadinya
bekerja di perhutani dan waktu itu membantu berdirinya Forest Kopi, jadi kenapa
kita tidak membangun yang sama dengan konsep berbeda,” kata Kepala Desa
Pesantren, Sukirno saat ditemui di Catra Kopi Kecamatan Blado, Kabupaten
Batang, Sabtu (29/1/2022).
Pembangunan kafe itu murni dengan anggaran Dana Desa
(DD). Totalnya mencapai ratusan juta rupiah yang dianggarkan dalam tiga tahapan.
Tahap pertama, anggarannya Rp51 juta, berikutnya Rp72 juta, dan tahap ketiga
Rp23 juta, total Rp147 juta. Ini mulai dibangun Mei 2020.
Dijelaskannya, saat ini Catra Kopi berjalan selama
setahun menjadikan simbol BUMDes yang dapat berkembang pesat jadi menjadi
pemicu BUMDes lain untuk bermunculan dengan konsep milineal.
“Sampai pemutaran keuangan kita dalam setahun
mencapai Rp500.000.000,00 tetapi itu masih kotor. Hal ini juga bagi saya sudah sangat luar
biasa dan tidak menyangka BUMDes kita bisa sampai berkembang,” ungkapnya.
Apalagi tidak begitu lama ini, Catra Kopi
mendapatkan apresiasi predikat perunggu dari inovasi lomba perencanaan ekonomi
desa berbasis pemberdayaan perempuan Pemerintah Kabupaten Batang dengan
mendapatkan suntikan dana sebesar Rp100.000.000,00.
“Karena memang di Catra Kopi sendiri 60%
memberdayakan perempuan. Ada yang dijadikan barista, kasir, dan juga
mengikutkan ibu-ibu PKK untuk menyuplai bahan makanan dalam daftar menu kita,”
terangnya.
Kedepan, lanjut dia, suntikan dana tersebut rencana
kita akan membangun restoran yang 80% perempuan bekerja disitu. Tujuan membuat
restoran banyak permintaan makanan berat dari pengujung yang kita tidak bisa dipenuhi
di Catra Kopi yang konsepnya memang kedai kopi.
Pengunjung Catra Kopi sendiri 80% dari masyarakat
kota Batang dan Pekalongan.
“Promosi selama ini memakai sosial media saja,
karena sangat efektif mengikuti perkembangan jaman sekarang bisa dilihat dari
akun Instagram kita yang sudah mempunyai followers 8.000,” ujar dia.
Ia berharap, BUMDes di Kabupaten Batang bisa
berkembang dengan konsep masa kini, karena saya yakin potensi itu masih sangat
terbuka bagi desa lainnya. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)