DLH Batang: Hampir 100 Meter Bibir Pantai di Batang Hilang
Batang - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang A Handy Hakim menyatakan, di tahun 2015 Kabupaten Batang sudah kehilangan 50 meter garis pantai. Sekarang dimungkinkan kehilangannya sudah bertambah mencapai 25 meter.
Batang - Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Batang A Handy Hakim menyatakan, di tahun
2015 Kabupaten Batang sudah kehilangan 50 meter garis pantai. Sekarang
dimungkinkan kehilangannya sudah bertambah mencapai 25 meter.
Bahkan diperkirakan
sudah hampir 100 meter bibir pantai di Kabupaten Batang sudah hilang.
“Kita bisa cek ke
masyarakat pesisir Batang, yang sekarang jadi laut itu ada sertivikat tanah
milik masyarakat. Jadi setiap tahun abrasi kita cukup tinggi,” kata Handi
Hakim, saat ditemui di Kantor DLH, Kabupaten Batang, Jumat (7/1/2022).
Sebagai upaya
meminimalisir abrasi di sepajang 70 kilometer garis pantai yang dimiliki
Kabupaten Batang. Pihaknya, secara bertahap melakukan perbaikan dengan menanam
mangrove sesuai petunjuk dari Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa
Tengah.
“Sesuai petunjuk DKP
Jawa Tengah ada 5 titik yang bisa ditanami mangrove, yaitu di Kecamatan Batang
mulai dari Denasri, Sicepit. Pantai Roban Timur Desa Sengon Kecamatan Subah,
Tulis, lalu pesisir Banyuputih atau Pantai Celong, dan Pantai Jodo Kecamatan
Gringsing,” jelasnya.
Handy Hakim juga
menyebutkan ada sekitar 30 kilometer yang akan menjadi sasaran untuk melakukan
penanaman mangrove dan konservasi pesisir pantai di Kabupaten Batang.
“Dari 70 kilomter garis
pantai, 30 kilometer akan menjadi sasaran penanaman mangrove. Kita dalam tanam
mangrove akan bekerjasama dengan Lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan pemerhati
lingkungan,” ungkapnya.
Ia pun mengungkapkan, untuk
sasaran di sepanjang 30 kilometer tersebut membutuhkan sekitar 20 ribu bibit
mangrove yang secara bertahap akan dilaksanakan.
“Kebutuhan bibit
mangrove dari asumsi jarak penanaman satu meter seperti yang dilakukan Ormas
peduli lingkungan sudah kita bantu 10 ribu bibit. Maka kita masih membutuhkan
20 ribu bibit lagi,” terangnya.
Ia juga menyatakan,
akan mempercepat mengupayakan dan melaksanakan penanaman mangrove serta
konservasi pesisir pantai di Batang.
“Kenapa kita percepatan
ini, Karena Pemkot Pekalongan setahu kami di tahun ini mulai pembangunan
bendung laut. Jadi kita bukan mengkhawatirkan, tapi hanya antisipasi saja,
supaya nanti tidak ada limpahan air ke Batang. Kalau kita tidak persiapan nanti
abrasi kita tidak terkontrol,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)