Bupati Batang: KITB Banyak Perusahaan Berpotensi Jadi Orang Tua Asuh Cabang Olahraga
Batang - Bupati Batang Wihaji berharap perusahaan yang berdiri di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) bisa menjadi orang tua asuh Cabang olahraga (Cabor) di Kabupaten Batang.
Batang - Bupati Batang
Wihaji berharap perusahaan yang berdiri di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB)
bisa menjadi orang tua asuh Cabang olahraga (Cabor) di Kabupaten Batang.
Adanya orang tua asuh
untuk Cabor akan menciptakan kompetisi antar korporasi. Masalah klasik
pembiayaan hingga pembinaan pun bisa teratasi. Di sisi lain, Ia mengatakan Pemerintah
daerah tentu juga akan mensupport. Misalnya, Pemerintah Kabupaten Batang
memberi apresiasi pada atlet yang berprestasi.
Wihaji juga mengatakan
bahwa posisi Pemkab Batang adalah sebagai orang tua kandung. Pembiayaan pun
terbatas.
“Yang penting orang tua
asuh senang, tidak merasa terbebani,” kata Bupati Batang Wihaji, usai melantik
pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Batang masa bhakti 2021-2025
di Pendopo Kabupaten Batang, Senin (6/12/2021).
Sudah menjadi kawajiban
sebagai kepala daerah melayani dan membiayai Cabor. Tapi karena
keterbatasan anggaran, maka hadirnya KITB banyak perusahaan berpotensi jadi
orang tua asuh. Karena ada banyak perusahaan seperti KCC Glass, LG Cham, Nestle,
Wavin dan Corporate lainnya.
“Saya siap membantu
menjembatani komunikasi dan koordinasi dengan pihak Corporate. Maka masing -
masing Cabor petakan perusahaan agar tidak berebut,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan
bahwa sejarah olahraga di dunia untuk merawat persatuan dan kesatuan. Untuk
saat sekarang harga termahal di Indonesia yakni persatuan dan kesatuan.
“KONI bagian dari
merawat persatuan dan kesatuan yang biayanya juga cukup mahal. Bukan kita
tidak support tapi karena kedaan keuangan Pemkab Batang,” jelasnya.
Sementara, Plt Ketua
Umum KONI Jawa Tengah Bona Ventura meminta, KONI Batang dengan kepengurusan
yang baru bisa menata organisasi sesuai anggaran dasar dan rumah tangga.
“Tidak hanya itu, ia berharap
tata kelola keuangan harus sesuai regulasi dan administrasi negara yaitu
transparan dan akuntabilitas,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang
sama, Ketua KONI Batang yang baru saja di lantik Soetadi mengatakan, menyiapkan
program jangka pendek atlet yang akan berlaga di Pra Pekan Olah Raga Provinsi
(Porprov) dan jangka panjangnya Porprov yang berlangsung di tahun 2023
dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2025 mendatang.
“Pekan Olahraga
Provinsi 2018, Batang menurunkan 120 atlet. mampu mengukir prestasi 14 emas, 12
perak 21 perunggu dan berada di posisi 14 dari 35 kabupaten dan kota. Kedepan
kita berusaha semaksimal untuk bisa berprestasi lebih baik lagi,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Edo/Jumadi)