Home / Berita / Pariwisata / PELONGGARAN PPKM, OBYEK WISATA DI BATANG MULAI BEBENAH

Berita

Pelonggaran PPKM, Obyek Wisata di Batang Mulai Bebenah

Batang - Seiring melonggarnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Batang, beberapa obyek wisata mulai bebenah dengan memperbaiki infrastruktur penunjang, agar wisata makin nyaman.

Batang - Seiring melonggarnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Batang, beberapa obyek wisata mulai bebenah dengan memperbaiki infrastruktur penunjang, agar wisata makin nyaman.

PenerapanPprotokol kesehatan (Prokes) dan adaptasi kebiasaan baru mulai diterapkan, seperti pemasangan aplikasi Pedulilindungi di pintu gerbang obyek wisata.

Manajer Operasional Batang Dolphin Center, Oktavianus Bagus Danu Wijaya mengatakan, para pengunjung mulai memanfaatkan aplikasi Pedulilindungi yang tersentral di satu titik, agar mudah melakukan pemantauan.

“Kami sudah menyediakan fasilitas wifi gratis, namun ada sebagian pengunjung yang belum paham cara penggunaan aplikasi Pedulilindungi,” katanya saat dihubungi melalui WhattsApp, Minggu (31/10/2021).

Pengunjung tetap diingatkan untuk melakukan pengecekan di Pedulilindungi sebelum masuk obyek wisata.

Ia mengutarakan, pengunjung di hari kerja jumlahnya tidak terlalu banyak. Berbeda jika akhir pekan, jumlahnya mengalami peningkatan.

“Kalau hari biasa 30 pengunjung, tapi ketika akhir pekan mulai Jumat hingga Minggu jumlahnya bisa meningkat jadi 700 orang, meskipun jika dibandingkan saat sebelum pandemi bisa mencapai lebih dari 1.000 pengunjung,” jelasnya.

Sementara Ketua Komunitas Pecinta Alam Enak Tentrem Ora Mendem (Kopaletom) sekaligus pengelola Desa Wisata (Deswita) Pandansari, Aminudin menyampaikan, selama pandemi anggota lebih berkonsentrasi pada pembenahan sarana prasarana obyek wisata.

“Kami melakukan perbaikan di beberapa wahana wisata supaya ketika buka lagi sudah siap. Anggota pengelola juga dimotivasi lagi, agar bersemangat untuk bangkit lagi serta membantu mempromosikan Deswita Pandansari sudah mulai buka dengan penerapan Prokes,” ungkapnya.

Ia mengakui, sejak ada pelonggaran PPKM jumlah pengunjung sudah mulai berdatangan walau tidak terlalu banyak, karena jumlahnya terbatas.

“Sebelum pandemi dalam sebulan ada 4 ribu pengunjung, namun selama pandemi ada yang sampai tidak ada pengunjung karena saat itu masih PPKM Darurat. Kini setelah ada pelonggaran, jumlah pengunjung mulai merangkat naik hingga 2 ribu wisatawan tiap bulannya,” terangnya.

Ia menjelaskan, paket wisata yang menjadi unggulan adalah river tubing, outbond edukasi dan cara menanam padi bagi pelajar SD, flying falk.

“Ada pula paket camping menggunakan tenda yang disuguhi musik angklung. Biaya mulai Rp50 ribu - Rp200 ribu per orang,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Batang Yarsono menerangkan, dalam pemasangan aplikasi Pedulilindungi di beberapa obyek wisata secara bertahap akan dilakukan, bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskomimfo) Batang.

“Yang sudah pasang di Batang Dolphin Center, untuk Sikembang dalam waktu dekat disusul Sigandu dan Deswita Pandansari,” ujar dia.

Sedangkan obyek wisata yang dikelola masyarakat, tetap diminta untuk memasang aplikasi Pedulilindungi.

Berwisata merupakan kebutuhan setiap individu, maka sebelum masuk sebaiknya sudah bebas dari paparan Covid-19.

“Jaga prokes, pakai masker, tidak berkerumun dan mempunyai aplikasi Pedulilindungi untuk meminimalkan penularan Covid-19,” imbuhnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)