Pasar Minggon Jatinan kembali Dibuka, Pengunjung Harus sudah Divaksinasi
Batang - Hampir dua tahun, Pasar Minggon Jatinan absen beroperasi lantaran Pandemi Covid-19. Gelaran kuliner tradisional tempo dulu di Batang ini kembali dibuka. Ke depannya Pasar Minggon Jatinan bakal rutin digelar kembali tiap minggunya dengan Protokol kesehatan (Prokes) ketat.
Batang - Hampir dua tahun, Pasar Minggon Jatinan absen beroperasi lantaran Pandemi Covid-19. Gelaran kuliner tradisional tempo dulu di Batang ini kembali dibuka. Ke depannya Pasar Minggon Jatinan bakal rutin digelar kembali tiap minggunya dengan Protokol kesehatan (Prokes) ketat.
“Ini semangatnya yang
pertama untuk menghidupkan kembali Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Batang, agar ekonomi juga tumbuh, yang terpenting penerapan prokes dijaga
ketat, ada syaratnya juga harus sudah vaksin,” kata Bupati Batang Wihaji usai
meninjau dibukanya kembali Pasar Minggon Jatinan di Hutan Kota Rajawali,
Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Minggu (24/10/2021).
Selain itu, lanjut dia,
wisata kuliner ini juga sebagai hiburan untuk masyarakat yang telah jenuh
dengan Pandemi Covid-19. Pihaknya nantinya akan berkordinasi dengan Dinkes
Batang, dalam mewujudkan vaksinasi di Minggon Jatinan. Sehingga bagi masyarakat
yang belum vaksinasi nantinya dapat berekreasi sembari vaksinasi.
Wihaji berharap,
pengunjung Pasar Minggon Jatinan sudah mengikuti vaksinasi dan sebelum masuk di
Pasar Minggon Jatinan untuk menggunakan aplikasi pedulilindungi terlebih dahulu
untuk mengetahui pengunjung sudah divaksin.
Sementara itu, Penggagas
wisata kuliner bertema makanan jadul yang juga Ketua TP PKK, Uni
Kuslantasi Wihaji mengatakan, sebelumnya
telah dirapatkan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Satgas Covid-19
serta dilakukan simulasi agar saat dibuka tetap aman.
“Di sini kami juga
libatkan petugas Satgas Covid-19 dan BPBD untuk memantau, tentu dengan Prokes
ketat agar tetap aman dan tidak menimbulkan kasus baru,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk
mencegah adanya kerumunan pengunjung dan pedagang lapak dibatasi 50 persen.
“Kami meminimalisir
sebaik mungkin agar tidak ada kerumunan seperti jarak tiap pedagang, dan juga
untuk pedagang kami berikan sistem bergilir setiap minggunya 50 persen dari
total 46,” tandasnya.
Salah satu pedagang,
Tunjung Suri mengaku senang dapat kembali mencari rezeki di Minggon Jatinan.
Diakuinya setiap pedagang mendapatkan jatah berjualan dua minggu sekali untuk
mengurangi jumlah kerumunan. Menurutnya di gelaran pertama ini, para pengunjung
cukup antusias. Pasalnya meski baru jam 9 dagangannya sudah habis diserbu
pengunjung.
“Alhamdulillah meskipun
pertama digelar antusias masyarakat cukup tinggi. Meski tidak seramai dulu saat
sebelum pandemi, tapi ini sudah lumayan untuk pembukaan. 80 porsi pecel dan
gado-gado kami terjual. Iya untuk pedagangnya digilir, dua Minggu sekali agar
tidak banyak kerumunan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Jumadi)