Skanslove Coffee Melatih Jiwa Kewirausahaan Pelajar
Batang - SMKN 1 Batang melaunching Skanslove Coffee sebagai media untuk menumbuhkan dan melatih jiwa kewirausahaan para pelajar, sehingga mereka lebih siap menghadapi persaingan di dunia bisnis.
Batang - SMKN 1 Batang melaunching Skanslove Coffee
sebagai media untuk menumbuhkan dan melatih jiwa kewirausahaan para pelajar,
sehingga mereka lebih siap menghadapi persaingan di dunia bisnis.
Kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran
yang harus dipahami para peserta didik, dengan merealisasikan teori yang
didapat dari para guru, melalui Skanslove Coffee.
Pelaksana tugas Kepala SMKN 1 Batang Catur Puji
Raharjo mengatakan, dipilihnya kopi sebagai menu andalan, karena mayoritas
warga Batang adalah pecinta kopi.
“Lewat media kopi, kita bisa memperbincangkan segala
macam hal. Obrolan ringan maupun bisnis semua bisa diutarakan secara lebih
santai,” katanya, saat ditemui di Skanslove Coffee, SMKN 1 Kabupaten Batang,
Senin (18/10/2021).
Ia menerangkan, bahan baku kopi didatangkan langsung
dari para petani lokal, di antaranya Temanggung, Tombo - Bandar dan daerah
lainnya.
“Kopinya kami roasting sendiri dan langsung dibawa
ke sini untuk diseduh dan pengunjung siap menikmatinya,” tuturnya.
Pihak sekolah tetap berupaya mengoptimalkan potensi
alumnus SMKN 1 Batang dalam mengelola kafe tersebut.
“Barista kami datangkan langsung dua alumnus yang
punya bakat di dunia kopi,” jelasnya.
Saat ini, pihak sekolah belum mengarah pada
keuntungan, namun lebih mengedepankan nilai edukasi kepada anak didik.
“Kalaupun ada keuntungan yang didapat, ya untuk
pengembangan Skanslove Coffe. Jadi untuk sekarang ini tidak ada anak dapat
honor,” tegasnya.
Namun bukan tidak mungkin, apabila perkembangannya
makin baik, akan mengarah pada keuntungan.
“Dalam dua tahun, kami menargetkan bisa mengarah
pada keuntungan,” katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XIII, Ernest
Ceti Septyanti mengutarakan, misi utama Skanslove Coffee adalah untuk media
pembelajaran peserta didik, yang erat kaitannya dengan kesiapan mereka dalam
menghadapi dunia kerja.
“Mayoritas alumnus SMK banyak yang memilih menjadi
wirausahawan. Maka SMK 1 Batang memiliki tantangan dalam memberikan pengalaman belajar
ekstra, untuk berwirausaha bagi anak didiknya,” terangnya.
Ia mengharapkan, kafe ini tidak hanya sekadar
melayani konsumen, tapi juga digunakan sebagai pusat penelitian terhadap
pelanggan.
“Anak-anak diajari mengamati perilaku konsumen,
mengembangkan produk usaha, kemasan dan pemasaran digital hingga literasi
finansial, sehingga mampu mengelola keuangan dengan baik dan benar,” harapnya.
SMK berupaya melatih kewirausahaan anak didiknya,
namun disesuaikan dengan kegemarannya. Tempatnya pun berada di lingkungan
sekolah, karena memudahkan para guru memantau perilaku siswanya.
Salah satu Barista Gio mengungkapkan, rasa bangga
dengan SMK 1 Batang yang memiliki inovasi menarik, karena baru pertama kali,
sebuah sekolah memiliki coffe shop sendiri.
“Kami berusaha menonjolkan cita rasa, kenyamanan
tempat dan pelayanan yang bagus,” ungkapnya.
Pria yang pernah menjadi Barista di salah satu
Coffee Shop ini mengatakan, untuk menjadi pengusaha muda harus memiliki
keberanian untuk mencoba inovasi baru dalam memasarkan produk secara online.
“Untuk adik-adik kelas manfaatkan waktu praktik di
Skanslove Coffee ini sebaik-baiknya. Buat usaha kopi sendiri, karena bisnis ini
sedang naik daun dan menjanjikan,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)