Tokoh Muda Diminta Ajak Warga Percaya Adanya Virus Corona
Batang - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Batang meminta agar para tokoh agama dan tokoh pemuda mengajak masyarakat agar mempercayai Virus Corona atau pandemi Covid-19, benar adanya serta belum berakhir.
Batang - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Kabupaten Batang meminta agar para tokoh agama dan tokoh pemuda mengajak
masyarakat agar mempercayai Virus Corona atau pandemi Covid-19, benar adanya
serta belum berakhir.
Pasalnya, ada beberapa pihak yang ditokohkan dan
tidak mempercayai Covid-19, akhirnya sebagian dari umat ada yang ikut tidak
percaya dan meremehkan keberadaan virus tersebut.
“Ada yang menakut-nakuti bahaya vaksinasi Covid-19,
bisa menimbulkan penyakit. Padahal tentu saja pemerintah dalam mengambil
langkah ini sudah melalui proses penelitian laboratorium dan sudah diujicoba
sekian kali baru direkomendasikan, Insyaallah setelah divaksinasi selamat dan
halal, tidak membahayakan,” kata Ketua FKUB Subekhi, saat menggelar Rakor
Optimalisasi Peran Tokoh Agama dan Pemuda dalam Pencegahan Covid-19 di Tulis,
Kabupaten Batang, Selasa (29/6/2021).
Ia menjelaskan, berawal dari ketidaksukaan, akhirnya
timbul rasa curiga. Melalui FKUB ini memang diharapkan supaya masyarakat jangan
mendahulukan prasangka buruk, namun perlu klarifikasi.
“Dan itu ditanyakan kepada ahlinya, baik dari bidang
kefarmasian, kesehatan maupun keagamaan seperti Dinas Kesehatan, MUI dan Ormas
Keagamaan. Orang-orang yang tidak ahli tidak usah ngomong, sehingga tidak
menyesatkan masyarakat,” jelasnya.
Ia mengakui, dari umat beragama sendiri terbelah.
Tapi jika memperhatikan validitas dari hasil fatwanya, tentu pribadi-pribadi
yang berada di dalam suatu Ormas itu mumpuni dan mempunyai daya nalar yang
baik.
“Ada lima Ormas besar yang diundang yaitu NU,
Muhammadiyah, LDII, Rifa’iyah dan Sarekat Islam beserta organisasi turunannya,”
ungkapnya.
Di samping itu, Lanjut dia, anggota FKUB dan tokoh
pemuda non muslim pun diundang, dengan mayoritas perwakilan perempuan.
“Perempuan berpotensi mengembangkan informasi ke
seluruh komunitasnya,” tandasnya.
Ia mengharapkan, kegiatan ini dapat menghasilkan
suatu pemahaman tentang pentingnya protokol kesehatan, agar disebarluaskan
tentang manfaat dan memberikan keyakinan kepada masyarakat, bahwa vakinasi
Covid-19 aman.
Dalam kegiatan tersebut, turut mengundang beberapa
narasumber, di antaranya Kepala Kantor Kemenag Batang M. Aqsho dan Kepala Badan
Kesbangpol Rusmanto.
Kepala Kantor Kemenag Batang M. Aqsho memaparkan,
masyarakat tidak perlu khawatir karena MUI telah memberikan fatwa.
“Keselamatan jiwa itu lebih diutamakan. Ibadah haji
yang merupakan rukun Islam yang kelima saja harus ditunda, dan tentu
pelaksanaan ibadah lainnya,” tegasnya.
Apabila dalam kondisi normal, Lanjut dia, memang
diutamakan ketika salat merapatkan barisan. Tapi karena dalam keadaan darurat,
maka beribadah harus sesuai ketentuan protokol kesehatan.
“Semuanya harus mematuhi pemerintah yang sudah
berusaha untuk memerangi Covid-19. Tokoh agama dan masyarakat pun ikut berperan
untuk melawan virus tersebut, dengan menjalankan 5M, Insyaallah selamat
semuanya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol, Rusmanto
menambahkan, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran bahwa Covid-19 memang ada.
Sehingga para tokoh agama memberikan keteladanan kepada umat masing-masing.
“Seluruh umat dan pemerintah bersama-sama menghadapi
Covid-19 supaya segera berakhir,” imbaunya.
Terkait vaksin, ia menegaskan, pemerintah telah
melibatkan berbagai komponen, khususnya MUI sudah memberikan fatwa.
“Vaksin ini halal untuk diberikan kepada manusia,” ujar
dia.
Ia mengharapkan, melalui peran tokoh lintas agama
dapat membuka wawasan bagi masyarakat, khususnya diutamakan yang berada di
sekitarnya, supaya bisa menerima kebijakan pemerintah, sehingga semuanya
terbebas dari pandemi. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)