Manfaatkan Biogas untuk Berdayakan Desa
Batang - Banyaknya kotoran hewan dan limbah hasil pembuangan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, membuat Turjangun, seorang pemerhati lingkungan menginisiasi dibangunnya biogas, agar warga Desa Amongrogo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang semakin berdaya menggunakan potensi yang dimiliki.
Batang - Banyaknya kotoran hewan dan limbah hasil
pembuangan yang belum dimanfatkan secara maksimal, membuat Turjangun, seorang
pemerhati lingkungan menginisiasi dibangunnya biogas, agar warga Desa
Amongrogo, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang semakin berdaya menggunakan
potensi yang dimiliki.
Biogas yang dikembangkan sejak tahun 2010 hingga
sekarang, telah banyak memberi manfaat bagi warga setempat, melalui limbah yang
diubah menjadi biogas.
“Saya mulai mengelola limbah menjadi lebih
bermanfaat serta ramah lingkungan. Kotorannya bisa berasal dari sapi, ayam,
kambing dan manusia, bahkan limbah tahu,” katanya, usai menjadi narasumber pada
acara podcast “Bincang Batang”, di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo), Kabupaten Batang, Jumat (26/2/2021).
Dijelaskannya, untuk menghasilkan biogas yang
maksimal, perlu melalui berbagai tahapan. Mulai dengan mencampurkan kotoran
sapi 1 kilogram dan air 1 liter ke dalam alat pengaduk, lalu dimasukkan ke
reaktor biogas digester.
“Kita membutuhkan waktu selama sehari semalam agar
berubah menjadi biogas, warna apinya tetap biru dan tidak berbahaya seperti gas
pada umumnya. Sedangkan limbah biogasnya ada yang berbentuk padat dimanfaatkan
untuk pupuk dan ternak cacing serta yang
cair untuk pupuk cair,” ungkapnya.
Menanggapi program Bupati Batang Wihaji, yang
berkonsentrasi pada penciptaan 1.000 wirausaha muda baru, pria kelahiran
Boyolali ini mendukung penuh agar sukses mencetak generasi muda yang berdaya
saing.
“Karena sekarang saya sudah jadi orang Batang, ya
maksimal untuk memberikan sesuatu apapun bentuknya, termasuk untuk kemajuan
desa untuk peningkatan sumber daya manusia maupun sumber daya alam supaya
dikelola maksimal,” jelasnya.
Program tersebut harus terus didampingi dan dikelola
secara maksimal, sehingga cita-cita itu bisa terkabul, karena anak muda adalah
calon penerus pengusaha yang ada di Batang. Pokoknya jangan pernah malas kalau
mau sukses.
Ia menambahkan, meskipun teknologi informasi
berkembang pesat, radio tetap mendapat perhatian istimewa di hati pendengarnya.
Kalau podcast itu merupakan bentuk pengembangan
media penyampai informasi. Perlu ditingkatkan lagi, potensi yang ada di Batang
harus ditampilkan melalui podcast “Bincang Batang”, sehingga menginspirasi
generasi milenial, bahwa Diskominfo punya media kekinian sebaagi penyampai
informasi yang mengedukasi.
“Saya sangat mendukung karena tempatnya kan nyaman.
Apalagi ini berada di lingkungan Pemda, supaya bisa membantu menginformasikan
segala keunikan yang ada di Kabupaten Batang kepada masyarakat,” tandasnya.
Sementara, Kepala Diskominfo Batang Triossy Juniarto
mengutarakan, Diskominfo akan terus bergerak maju untuk memanfaatkan teknologi
informasi dalam mengenalkan tokoh-tokoh inspiratif, yang dapat diambil
pelajaran dari potensi yang dimilikinya, melalui media podcast “Bincang
Batang”.
Menurut dia, podcast di Diskominfo ini merupakan
bukti inovasi yang dikembangkan secara bertahap, sesuai arahan dari Bupati
Batang Wihaji.
“Ini bagus, karena menghadirkan tokoh yang bisa
menggugah semangat generasi muda Batang menjadi wirausahawan yang andal,” ujar
dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)