Kebutuhan Vaksin Covid-19 Kabupaten Batang Diperkirakan 300 Ribu Dosis
Batang - Pandemi Covid-19 yang menyita banyak perhatian karena makin meningkatnya jumlah orang yang terpapar, membuat para ahli berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk melawan virus tersebut.
Batang - Pandemi Covid-19 yang menyita banyak
perhatian karena makin meningkatnya jumlah orang yang terpapar, membuat para
ahli berlomba-lomba menciptakan vaksin untuk melawan virus tersebut.
Banyak negara di dunia melakukan uji coba, bahkan
telah ada yang berani menjualnya ke negara-negara lain.
Salah satunya, Vaksin Sinovac buatan Republik Rakyat
Tiongkok (RRT) yang sejak awal Desember telah didatangkan sebayak 1,2 juta
dosis untuk tahap pertama. Saat ini vaksin tersebut sedang dalam proses untuk
mendapatkan izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Bupati Batang Wihaji menyatakan, meski vaksin telah
tiba, protokol kesehatan tetap harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
terutama saat beraktivitas di luar ruangan dan sarana publik.
Bupati menegaskan, Covid-19 belum usai jadi seluruh
warga wajib mematuhi protokol kesehatan, karena unsur TNI/Polri bersama tim
gabungan terus mengedukasi publik.
“Jangan sampai lepas masker apalagi pas keluar
rumah. Kuncinya selalu memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Untuk jumlah
vaksinnya dan siapa saja yang dapat, kita menunggu keputusan pemerintah pusat,”
katanya, saat ditemui di Kantor Bupati Kabupaten Batang, Senin (28/12/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Batang, dr. Muchlasin
mengatakan, semula masyarakat akan dikenakan biaya ketika akan divaksinasi,
namun setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, akhirnya Vaksin Sinovac
digratiskan sepenuhnya.
“Yang benar adalah tidak bayar, karena di sinilah Pemerintah
bertanggungjawab terhadap masalah kesehatan rakyatnya. Begitu pula masalah
kesejahteraan dijamin oleh negara, salah satunya vaksinasi itu, supaya seluruh
warga sehat,” terangnya.
Ia menerangkan, apabila vaksin tersebut berbayar, dikhawatirkan
warga yang kurang mampu tidak tertampung dalam proses vaksinasi.
“Ada sekitar 300 ribu dosis untuk seluruh warga
Kabupaten Batang, sasarannya usia 18-59 tahun. Yang diutamakan tenaga
kesehatan, TNI/Polri, Aparatur Sipil Negara dan sukarelawan,” jelasnya.
Diperkirakan, Lanjut dia, vaksin itu akan datang ke
Kabupaten Batang pada bulan Januari 2021. Namun untuk jumlahnya Pemkab Batang
masih menunggu keputusan dari Pemerintah pusat.
“Satu orang nanti akan mendapat dua kali suntikan,
supaya tingkat kekebalan tubuhnya dua kali lebih kuat,” katanya.
Ia mengimbau, seluruh warga Kabupaten Batang untuk
mengikuti vaksinasi, apabila sudah tiba. Hal itu sesuai anjuran Pemerintah agar
mampu mengurangi jumlah terdampak Covid-19.
Sementara itu, Asisten Manajer Rawat Jalan, yang
juga berprofesi sebagai perawat RS QIM Batang, Riqbal Amrilah mengutarakan,
seluruh tenaga medis baik dokter, Ahli gizi dan perawat merupakan garda
terdepan, karena merekalah yang berhadapan secara langsung setiap harinya
dengan pasien yang terindikasi bahkan positif Covid-19.
“Kami mengapresiasi dengan didatangkannya Vaksin
Sinovac dan tenaga medis yang diutamakan. Kami khawatir kalau banyak tenaga
perawat terutama di Rumah Sakit swasta makin banyak yang terpapar Covid-19,
jumlahnya akan terus berkurang dan kualitas pelayanan kepada pasien juga ikut
berkurang,” ungkapnya.
Ia mengharapkan, didatangkannya vaksin tersebut ke
Indonesia dapat meningkatkan kesehatan perawat ketika bertugas.
“Kecemasan saat merawat pasien Covid-19 pasti ada,
hanya saja untuk meminimalkan banyak program dilakukan. Di antaranya proses tes
skrining, memakai alat pelindung diri sesuai standar, hingga alur kedatangan
pasien yang dipisah antara pasien biasa dengan pasien Covid-19,” paparnya.
Rekan-rekan tenaga medis juga diberikan multivitamin
secara rutin, sehingga daya tahan tubuh tetap terjaga. Jumlah tenaga medis yang
khusus bertugas menangani pasien Covid-19 ada 50 orang. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)