Home / Berita / Kesehatan / HATRA DIMINTA TERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN SAAT MELAYANI PASIEN

Berita

Hatra Diminta Terapkan Protokol Kesehatan Saat Melayani Pasien

Batang - Puskesmas Batang I menggelar sosialisasi protokol kesehatan bagi para Penyehat Tradisional (Hatra) ketika memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal itu menjadi sangat penting di masa pandemi Covid-19, karena jika Hatra kurang memperhatikan disiplin protokol kesehatan, dikhawatirkan dapat memicu klaster baru.

Batang - Puskesmas Batang I menggelar sosialisasi protokol kesehatan bagi para Penyehat Tradisional (Hatra) ketika memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hal itu menjadi sangat penting di masa pandemi Covid-19, karena jika Hatra kurang memperhatikan disiplin protokol kesehatan, dikhawatirkan dapat memicu klaster baru.

Kegiatan tersebut digelar setiap tahunnya dengan tujuan untuk mengedukasi para Hatra supaya semakin baik dalam memberikan pengobatan tradisional dengan menerapkan protokol kesehatan.

Puskesmas Batang 1 menghadirkan 25 ahli pijat syaraf, akupuntur dan pembuat jamu tradisional yang berada di lingkup Puskesmas Batang 1.

“Kami menyarankan selama melayani pasien tetap memakai masker dan sarung tangan, sehingga dapat memininalkan penyebaran Covid-19,” kata Kepala Puskesmas Batang 1 dr. Komarudin di Pendopo Kelurahan

 Proyonanggan Tengah  Kecamatan Batang Kabupaten Batang, Selasa (3/11/2020).

Begitu pula, Lanjut dia, bagi para penjual jamu tetap memakai masker dan sarung tangan dengan benar saat melayani pembeli dan selalu menyemprotkan cairan antiseptik agar kuman mati.

“Sangat penting pelayanan yang baik diberikan kepada konsumen, karena untuk menanamkan kepercayaan dan saling menjaga agar sama-sama terhindar dari paparan Covid-19,” tegasnya.

Sementara, salah satu Hatra Slamet yang berprofesi pijat syaraf menuturkan, banyak ilmu yang dipetik dari penyuluhan yang digelar Puskesmas Batang I, mulai dari pengetahuan tentang ramuan herbal dan penerapan protokol kesehatan saat melayani pasien.

“Tadi disuruh memakai masker, cuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum memulai. Semua sudah saya pahami dan langsung saya praktikkan, supaya semuanya tetap aman dari Covid-19,” katanya.

Ia menerangkan, sebelum ada pandemi dapat melayani empat pasien sepekan, namun semenjak Covid-19 mewabah mengurangi pasien dan berdampak pada pendapatannya sebagai seorang ahli pijat urut.

“Sekarang seminggu cuma bisa melayani pijat urut 1 orang saja, karena warga lebih banyak berada di rumah daripada beraktivitas di luar ruangan, akhirnya pendapatan jadi berkurang,” ungkapnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)