Home / Berita / IKM UKM UMKM / BATIK RIFAIYAH MASUK PASAR LUAR NEGERI

Berita

Batik Rifaiyah Masuk Pasar Luar Negeri

Batik Rifaiyah merupakan Batik Batang yang memiliki sejarah perjuangan kemerdekaan, batik tersebut menggunkan warna alam yang pemasaranya samapi ke luar negeri. Hal tersebut disampaikan Bupati Batang Wihaji dalam pameran Batik Sekar Jagad yang berlangsung di Rumah Joglo Sekar Jagad Jogjakarta Sabtu, 23/9.

"Batik Rifaiyah merupakan salah satu batik di Batang dengan warna alam yang kelihatan lusuh, lawas tapi menjadi ciri khas warna alam yang di buat dengan penuh cinta sehingga banyak orang luar negri yang cinta". Kata Bupati Wihaji.

Batik Rifaiyah di gaga oleh KH Ahmad Rifai sebagai syiar agama Islam di kala itu yang memiliki karakter khas dan keunikan lebih, walaupun semua batik punya karakteristik daerahnya. Tetapi Batik Rifaiyah merupakn batik kuno hingga mencapi puluhan tahun warnanya tidak pudar.

"Batik Rifaiyah sudah menjadi budaya di Desa Kalipucang kecamatan Batang yang sudah lima generasi secara turun temurun, selain itu juga batiknya bercerita tentang hewan dan Keimanan umat islam dari kekuatan potensi di Batang yang menumbuhkan ekonomi kreatif. Dan sejarah batik ini juga memiliki sejarah peradaban Batang yang asal usulnya sejarhanya di Kota Laden Belanda." Jelas Wihaji di hadapan pecinta batik yang tergabung dalam Paguyuban Pecinta Batik Indonesia.

Bupati Batang dalam kesempatan tersebut juga mempromosikan potensi alam wisata Curug Silawe yang mitosnya bisa menghilangkan penyakit, mendatangkan rezeki hingga hutang terlunasi.

Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Isananto Winursito mengatakan, Bali Besar Kerjina Batik bertugas melayani pengrajin secara nasional yaitu se Indonesia untuk memikirkan permasalahan batik untuk di carikan solusi baik pengelolaan batik dan pemasarannya.///" kami memiliki tigas untuk mengangkat motif batik daerah khas di daerah setempat, dan juga kami tugas membantu mencarikan permasalahan seputar batik."katanya

Disampaikan juga bahwa di era modern ini banyak masyarakat sekarang yang ingin kembali ke zaman dulu terkait dengan batik dengan kembali ke zat warna alam.

" Batik Batang memiliki motif sogan coklat dan hitam tapi sekarang sudah mulai berani dengan warna lain tang menggunakan warna alamnya." Kata Isnanto Winursitu

Iyas Prastiyani dari Paguyuban Pecinta Batik Indonesai ( PPBI) mrngatakan, Batang masuk dalam keanggotaan PPBI dan kegiatan ini bentuk dari Kerjsamanya yang secara rutin bulanan untuk promosi. 

" PPBI memiliki tugas membina pengrajin batik untuk bisa eksis didunia batik dan ikut mempromosikan secara rutin melakukan tour batik di indonesia untuk dipromosikan."

Ia juga menuturkan Bahwa Batik Rifaiyah memiliki keunikan dengan nuansa pagi sore bermotif degan bentuk ikan, tapi tidak menggunkan bentuk anggun dan indah, serta warna alam yang kuat dan batik Rifaiyah memiliki potensi mendunia.

Bupati juga meminta kepada dinas pendidikan agar bataik khas Batang bisa masuk dalam muatan lokal di sekolah - sekolah. Hal ini untuk menjaga warisan leluhur yang adiluhung yang bisa menggairahan ekonomi kreatif di Kabupaten Batang.

Sekda Batang Nasikhin yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Pemerintah Kabupaten Batang di undang oleh Paguyuban Batik Sekar Jagad Jogjakarta, dalam kegiatan talk show, fashion show, pameran dan bashar, dalam kesempatan ini juga mengundang 20 pengrajin batik Kabupaten Batang.

" dalam pameran batik kita membawa Batik Lancur, Banji, Ila Ili, Gemlong sairis, Peloati, Romo Gendong. Kotak Gambir, Materos, Klasem yang harganya berkisar 1juta samapi 20 juta." Katanya

Produksi batik di Batang selain mengejar ekonomi juga sebagi budaya warisan leluhur untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.

Ketua Dekranasda Kabupaten Batang Ny. UNI kuslantasih Waihaji sebagai desainer fashion show mengatakan desain yang ikut tampilkan hasil ide dari visi misi Bupati Batang dan wakilnya guyub rukun dengan motif batik alam dari hasil bumi sperti teh dan lainy sebagai pewarna batik lainya. (Edo/McBatang)