Bantuan Kuota Mempercepat Pembelajaran Daring

Batang - Peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, kini tidak perlu mengalami kesulitan jaringan, karena Kementerian Agama (Kemenag) RI bekerja sama dengan salah satu provider kartu seluler, membagikan kuota ke seluruh madrasah di Kabupaten Batang.
Batang - Peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19, kini tidak perlu mengalami
kesulitan jaringan, karena Kementerian Agama (Kemenag) RI bekerja sama dengan
salah satu provider kartu seluler, membagikan kuota ke seluruh madrasah di
Kabupaten Batang.
“Alhamdulillah bantuan kartu kuota
perdana ini bisa memacu peningkatan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Dalam
Jaringan (Daring) para pelajar, karena kuota untuk satu bulan terpenuhi. Jadi
tidak ada alasan bahwa anak tidak bisa mengikuti KBM Daring, sebab sudah
terpenuhi kuotanya,” kata Wakil Kepala Bidang Kehumasan Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Batang, Dwi Haryono, usai mendampingi wali kelas membagikan kartu kuota
perdana, di Ruang kelas MAN Kabupaten Batang, Senin (5/10/2020).
Lebih lanjut, dia menerangkan, bulan
November mendatang pun pihak sekolah akan mengupayakan pengisian ulang kuota,
untuk melanjutkan pembelajaran daring
kembali.
“Kuota yang disiapkan untuk setiap siswa
sebesar 30 Gigabyte dan bisa digunakan selama sebulan,” tuturnya.
Selama ini anak didiknya mengalami
kesulitan dalam pembelajaran daring karena tidak adanya kuota. Maka untuk
mempermudah pembelajaran, pihak MAN Batang segera menganggarkan untuk pengisian
kuota siswa di bulan November hingga Desember mendatang.
“Anggarannya diperoleh dari sejumlah
kegiatan yang belum sempat terealisasi, maka kita alihkan untuk pengisian kuota
seluruh peserta didik,” terangnya.
Ia mengakui, pembelajaran daring yang
selama ini diikuti anak didiknya memang kurang maksimal terutama dalam
pemahaman materi yang disampaikan guru. Mereka mengharapkan agar ke depan ada
proses pembelajaran secara tatap muka, sehingga materi yang disampaikan lebih
mudah dipahami.
“Proses pembelajaran daring hingga
ulangan harian kami memanfaatkan aplikasi Google Clasroom, WhattsApp dan
Classmeet,” jelasnya.
Pihaknya bersama seluruh guru
mengharapkan, agar KBM tatap muka di bulan Januari tahun depan dapat terwujud,
karena bagaimana pun juga pembelajaran daring masih memiliki sedikit kekurangan
yaitu pemahaman siswa yang belum begitu maksimal.
“Kalau KBM tatap muka sudah diizinkan
pihak sekolah akan menerapkan disiplin protokol kesehatan, mulai dari diukur
suhu tubuhnya saat di pintu gerbang, memakai masker, mencuci tangan dengan
sabun dan tempat duduk yang berjarak antar siswa serta berisi 18 anak tiap kelasnya,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu siswi kelas X
MIPA 2, Hilda Riskiamah Dani mengutarakan, selama pandemi Covid-19 dirinya
bersama teman-teman sekelasnya mengikuti KBM secara daring dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
“Ada mudah dan susahnya. Susahnya kadang
tidak ada sinyal, itu kan bisa ketinggalan sama pelajaran-pelajaran lainnya,
kalau senangnya jadi lebih santai tidak dikejar-kejar waktu,” ujarnya.
Setelah ada pembagian kuota gratis, ia
bersyukur nantinya saat mengikuti pembelajaran daring kembali, akan jauh lebih
lancar.
“Alhamdulillah insya Allah saya dan
teman-teman tidak ada yang mengalami kehabisan kuota atau tidak bisa absen
lagi,” katanya.
Menurut dia, meskipun pembelajaran tatap
muka tetap lebih baik, namun di sisi lain pembelajaran daring dapat melatih
kemandirian dalam memecahkan permasalahan dengan mencari jawaban secara online.
Kemudian ditanyakan kebenaran jawaban dari sebuah soal kepada guru menggunakan
aplikasi WhattsApp.
Ia berharap, bisa belajar langsung
dengan tatap muka, supaya saling kenal satu sama lain. Jadi hubungan sosial
antar siswa dengan guru juga bisa didapat, kalau di rumah cuma sendiri
suasananya tidak menyenangkan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)