Aplikasi “Dotukura” Efektifkan Warga Batang dalam Berbelanja
Batang - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang bersama Paguyuban Pedagang Pasar menciptakan aplikasi pasar online “Dotukura”, yang telah dilaunching oleh Bupati Batang Wihaji di Aula Kantor Bupati Kabupaten Batang, Kamis (13/8/2020).
Batang - Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi
dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Batang bersama Paguyuban Pedagang
Pasar menciptakan aplikasi pasar online “Dotukura”, yang telah dilaunching oleh
Bupati Batang Wihaji di Aula Kantor Bupati Kabupaten Batang, Kamis (13/8/2020).
“Aplikasi ini diharapkan bisa semakin aplikatif,
efektif, efisien dan sederhana. “Dotukura” membantu para pedagang pasar tradisional
dan pembelinya tidak harus bertatap muka, namun tetap merasakan kemudahan dalam
berbelanja di masa pandemi,” kata Bupati Wihaji.
Saat ini pangsa pasarnya lebih menyasar kalangan
menengah. Namun semangat Pemkab Batang adalah melayani supaya pedagang pasar,
barang dagangannya laku terjual secara online.
“Untuk bisa bersaing dengan pasar online lainnya
harus memiliki ide-ide cemerlang. Misalnya belanja di aplikasi “Dotukura”
sambil beribadah, atau ada sekian rupiah yang diamalkan bagi anak yatim,”
jelasnya.
Bupati Wihaji optimis pasar online “Dotukura” dapat
bersaing, karena digerakkan generasi muda yang berkompeten di bidang teknologi
informatika.
Sementara, Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cabang
Tegal, M. Taufik Amrozy mengatakan, sosialisasi pasar online “Dotukura” harus
terus digencarkan oleh Disperimdagkop dan UKM, dan Diskominfo.
“Aplikasi ini baru dilaunching nanti secara bertahap
kekurangannya akan diminimalkan, termasuk masalah efisiensi dengan targetnya
lebih menyasar kalangan menengah. Tantangannya jika target menengahnya memenuhi
dengan beroperasi secara baik, maka biayanya akan lebih efisien,” terangnya.
Aplikasi ini baru bersifat lokal, maka perlu
dikembangkan dengan berbagai keunggulan. Di antaranya untuk produk yang tidak
bisa bertahan lama seperti sayur dan bumbu dapur dari pasar tradisional dapat
terjual dengan cepat.
“Saat ini sudah ada 1.500 lebih pedagang yang
bergabung, jika masa percobaan ini berhasil bisa dilanjutkan di 8 pasar
lainnya. Dan perlu diketahui “Dotukura” merupakan pasar online yang lebih
dahulu aktif, dibandingkan daerah-daerah lain,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Pedagang
Pasar Batang, Anwar Rozikin menuturkan, aplikasi “Dotukura” merupakan strategi
para pedagang supaya dapat bertahan di masa pandemi. Terutama bertahan agar
tidak ditinggalkan pembeli karena banyaknya pasar swalayan yang lebih condong
dikunjungi keluarga dengan ekonomi menengah ke atas.
“Kemasan dan barangnya setara dengan produk-produk
yang dijual di pasar swalayan. Misalnya beli kentang atau kacang tidak ada sisa
tanah yang tertinggal karena sudah dicuci dulu dan dikemas dengan baik,”
tuturnya.
Pengelolaannya pun langsung oleh paguyuban bukan
aplikator lain. Dalam proses pengiriman pun melibatkan anggota, sehingga semua
diberdayakan.
“Untuk pembayarannya dilakukan secara non tunai,
didukung BI, Link Aja, Bank Mandiri dan BKK. Sebanyak 1.950 pedagang antusias
mendukung program ini dengan 250 jenis produk, seperti daging, lauk pauk, ikan,
sayur, sembako hingga daun pisang,” bebernya.
Ia menjelaskan, jika pembeli memesan produk jam 7
pagi maka barang akan diantar jam 10. Tujuannya supaya ada jeda waktu untuk
mempersiapkan dan mengemas produk-produk yang dipesan secara baik demi menjaga
higienitas sampai ke tangan konsumen.
“Kami pun telah menyiapkan potongan harga khusus dan
wadah belanja yang ramah lingkungan. Selain memperjuangkan roda perekonomian
tetap berputar, kami juga peduli kelestarian lingkungan,” katanya.
Sementara pemilik aplikasi “Dotukura”, Damas
Martiyasa menerangkan, aplikasi ini dikelola sendiri, meskipun sudah ada di
Playstore namun tidak dikomersilkan.
“Berbagai keuntungan yang didapat antara lain akan
ada beragam promosi seperti di sosial media, potongan ongkos kirim, cash back dan harga di bawah pasar “rego
ambyar”,” ungkapnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)