BPJamsostek Gandeng Apindo Dukung KIT Batang
Batang - Dengan dibangunnya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, membawa angin segar untuk berbagai pihak. Pasalnya beberapa investor asing dari Amerika, Tiongkok, Korea digadang-gadang akan relokasi usahanya di KIT Batang.
Batang - Dengan dibangunnya Kawasan Industri Terpadu
(KIT) Batang, membawa angin segar untuk berbagai pihak. Pasalnya beberapa
investor asing dari Amerika, Tiongkok, Korea digadang-gadang akan relokasi
usahanya di KIT Batang.
Tidak hanya meningkatkan perekonomian, adanya KIT
Batang juga akan menyerap ribuan bahkan ratusan ribu tenaga kerja.
Untuk itu, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
untuk mendukung KIT Batang.
Hal itu disampaikan Direktur Kepesertaan BP
Jamsostek E Ilyas Lubis di Hotel Sendang Sari, Kabupaten Batang, Rabu
(22/7/2020).
Direktur Kepesertaan BP Jamsostek E Ilyas Lubis
mengatakan, BP Jamsostek ingin terlibat sejak awal pembangunan untuk memberi
perlindungan hak-hak bagi pekerja formal maupun informal.
"Pembangunan kawasan (KITB) harus komperehensif
termasuk dalam hal perlindungan hak-hak pekerja," jelasnya.
Dijelaskannya, tidak ingin kasus kecelakaan kerja di
Kota Semarang belum lama ini terulang. Kecelakaan kerja di Kota Semarang
merenggut empat pekerja yang tidak didaftarkan BP Jamsostek.
Sementara, Bupati Batang Wihaji mengatakan, Kawasan
Industri Terpadu (KIT) Batang perusahaan asing yang akan masuk diantaranya Farmasi,
elektronik.
"Dengan perusahaan asing yang cukup banyak
masuk di KIT Batang, estimasinya menyerap tenaga kerja diatas 100 ribu
pekerja," terangnya.
Deputi Direktur Wilayah Jateng dan DIY BP Jamsostek,
Suwilwan Rachmat menargetkan, 100% kepersertaan mulai awal pembangunan Kawasan
Industri Terpadu (KIT) Batang.
Ia tidak hanya menargetkan para pekerja yang
membangun dan nantinya bekerja di kawasan, tapi juga sektor informal di
sekitarnya.
"Tantangan kami mengcover semua pekerja di situ
termausk masyarakat sekitar, semisal warung-warung," tuturnya.
Hingga kini, jumlah kepesertaan BP Jamsostek
mencapai 53 juta. Angka itu turun 2 juta dibanding akhir tahun lalu yang
mencapai 55 juta.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani sangat mendukung langkah BP
Jamsostek sejak awal untuk melindungi hak-hak pekerja formal maupun informal.
"Jawa Tengah menarik menjadi tujuan investasi,
terutama KIT Batang sebagai tujuan relokasi perusahaan asing. Tentunya bakal
menyerap tenaga kerja yang harus dipikirkan juga hak-hak pekerjanya melalui
jaminan sosial tenaga kerja sesuai regulasinya," tandasnya. (MC Batang,
Jateng/Jumadi)