Perencanaan Dalam Berkeluarga Menentukan Kualitas Masa Depan
Batang - Dalam memeriahkan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) memberikan pelayanan “Sejuta Akseptor” di seluruh Indonesia sekaligus untuk memecahkan rekor MURI.
Batang - Dalam
memeriahkan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27, Badan Kependudukan dan
Keluarga Nasional (BKKBN) memberikan pelayanan “Sejuta Akseptor” di seluruh
Indonesia sekaligus untuk memecahkan rekor MURI.
Khusus di Kabupaten Batang pelayanan diberikan
di 15 Kecamatan, Kodim dan RS QIM Batang oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
“Selamat Hari Keluarga Nasional yang
ke-27, semoga keluarga kita ini semakin kuat, sehat, maju dan sukses,” kata
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang Uni Kuslantasi Wihaji usai meninjau
pelayanan akseptor di Puskesmas Cepokokuning, Kabupaten Batang, Senin
(29/6/2020).
Menuju keluarga yang berkualitas di masa
depan ditentukan oleh perencanaan dalam segala bidang. Mulai dari sisi
kesehatan reproduksi sejak remaja hingga kesehatan ekonomi harus terencana
dengan matang.
“Melalui Pusat Informasi dan Konseling
Remaja (PIK-R) membentuk Generasi Berencana (Genre) yang sudah mulai
mempersiapkan kehidupan selanjutnya, sejak sekolah hingga menjadi keluarga yang
berkualitas,” tuturnya.
Lebih lanjut, Uni Kuslantasi
menerangkan, perencanaan awal sebelum berkeluarga yaitu kesehatan reproduksi
yang perlu ditanamkan dan dipahami oleh kaum remaja.
“Kaum remaja juga perlu memiliki ekonomi
yang sehat. Di masa depan ekonomi juga penting karena menjadi salah satu tiang bagi
keluarga,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan kaum remaja untuk
memperhatikan betapa pentingnya pendidikan dalam sebuah keluarga. “Pendidikan
harus direncanakan untuk anak-anak mereka, agar cita-cita keluarga berkualitas dapat
terwujud,” tegasnya.
Uni Kuslantasi menambahkan, DP3AP2KB
melalui Genre terus menyosialisasikan bahwa kehidupan ke depan harus
direncanakan sejak saat ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Ketahanan Pembangunan
Keluarga DP3AP2KB Batang, Derajat Santosa mengharapkan Kabupaten Batang dapat
ikut berkontribusi untuk menciptakan sejumlah warga yang menggunakan akseptor
baru, hingga berhasil memecahkan rekor MURI.
“Alhamdulillah masyarakat sekarang ini,
berpandangan bahwa KB sudah menjadi kebutuhan. Bagi sebagian warga memiliki
anak lebih dari 2 merasa agak malu,” ungkapnya.
Derajat mengatakan, DP3AP2KB saat ini
lebih menyasar pada keluarga muda dan PIK-R yang terdapat di setiap desa.
“Untuk lebih mengoptimalkan program,
DP3AP2KB mengikutsertakan remaja-remaja yang tergabung dalam Saka Kencana untuk
berperan aktif dalam menyosialisasikan pentingnya keluarga berencana,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)