9 Ribu Pemudik Tiba, Bupati Batang Minta Desa Dirikan Lokasi Isolasi
Batang - Bupati Batang Wihaji mengungkapkan ada sekitar 9 ribu pemudik sudah tiba di Kabupaten Batang. Mereka yang tercatat oleh petugas menggunakan kendaraan angkutan umum, sehingga tidak menutup kemungkinan banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi tidak tercatat oleh petugas posko Covid-19.
Batang - Bupati Batang Wihaji mengungkapkan ada
sekitar 9 ribu pemudik sudah tiba di Kabupaten Batang.
Mereka yang tercatat oleh petugas menggunakan
kendaraan angkutan umum, sehingga tidak menutup kemungkinan banyak pemudik yang
menggunakan kendaraan pribadi tidak tercatat oleh petugas posko Covid-19.
"Saya minta semua desa yang ada di Batang untuk
meniru Desa Pacet yang mendirikan isolasi mandiri dengan menyiapkan tempatnya,
kalau urusan makan Pemerintah Kabupaten Batang siap bantu," kata Bupati
Batang Wihaji saat membagikan masker di Posko penanganan Covid-19 di Desa
Keborangan, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang
Selasa (7/4/2020).
Oleh Karena itu, kami sangat gencar konsolidasi
sekaligus mengintruksikan ke desa-desa melokalisir agar kita lebih mudah
memetakan untuk melakukan pemantauan Orang Dalam Pantaun (ODP).
"Saat sekarang warga Batang yang di zona merah
pulang ke Batang, mudik boleh dengan catatan penting dan mendesak serta harus
lapor ke RT desa, agar dapat pemeriksaan di Posko Covid-19 di Desanya," jelasnya.
Hari ini, kita butuh kesadaran betul dari warga
Batang untuk bisa mematuhi anjuran Pemerintah dan protokol kesehatan.
"Kalau kita tidak hati-hati kita repot, tiga
dokter sudah positif Corona hasil rapid test, maka saya minta kesadaran
masyarakat patuhi anjuran Pemerintah dan protokol kesehatan, karena tenaga
medis kita terbatas begitu juga dengan sarprasnya," terangnya.
Kapolres Batang AKBP Abdul Waras yang ikut dalam
kunjungan posko Covid-19 menjelaskan, hasil pantauan Polres Batang tingkat
kesadaran masyarakat dalam pencegahan pandemi Covid-19 sudah ada peningkatan,
numun anak mudanya yang masih membandel berkerumun.
"Usia remaja dan pelajar yang masih butuh
edukasi tentang penularan Covid-19,
karena mereka merasa sehat sehingga tetap keluar rumah, berkerumun untuk hal
yang tidak penting," tandasnya.
Ia juga meminta peran orang tua untuk memberikan
pengertian kepada anaknya, pasalnya orang sehat pun rentan sebagai pembawa
virus yang disebut Orang Tanpa Gejala (OTG) menularkan ke orang yang usia
lanjut dan memiliki riwayat sakit.
"Sesuai dengan intruksi Kapolri secara bertahap
tindak tegas kalau masyarakat masih melakukan kerumunan, karena keselamatan
masyarakat kita utamakan," pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)