Kenalkan Cagar Budaya Batang dengan Teknologi QR Code
Batang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Batang kembali menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah Cagar Budaya, tingkat Kabupaten Batang, di Hotel Dewi Ratih Kabupaten Batang, Rabu (18/3/2020).
Batang - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)
Kabupaten Batang kembali menggelar Lomba Karya Tulis Ilmiah Cagar Budaya,
tingkat Kabupaten Batang, di Hotel Dewi Ratih Kabupaten Batang, Rabu
(18/3/2020).
Kepala Disdikbud Batang Achmad Taufiq menyampaikan,
lomba ini untuk menggugah kembali semangat pelajar SMA/SMK/MA supaya lebih
mengenal benda-benda cagar budaya yang terdapat di Kabupaten Batang, sebagai
peninggalan sejarah masa lalu.
Dr. Dra. Ufi Saraswati, M.Hum mengemukakan, secara
keseluruhan para peserta yang telah menjadi juara mampu memberikan keyakinan
melalui paparan yang ditulis. Namun secara khusus bagi pemenang juara I yang
diraih oleh Sahrul Hamdani dari SMAN 1 Bandar, yang selanjutnya akan mewakili
Kabupaten Batang ke tingkat Provinsi Jawa Tengah, tentu memiliki keistimewaan
tersendiri dalam paparan yang disampaikan.
“Dia mempunyai keunggulan, ada satu harapan bagi
masyarakat, bahwa generasi muda di era milenial ada teknologi yang ditampilkan
berupa “QR Code”. Siapa pun bila ingin mengetahui benda-benda bersejarah atau
keistimewaan yang dimiliki Kabupaten Batang bisa mengaksesnya dengan mudah
melalui QR Barcode yang diandalkan,” jelasnya.
Dijelaskannya, ada satu media yang sudah familiar di
masyarakat yang dimanfaatkan. Media QR Code sangat mudah dikenal, karena hampir
semua kalangan akrab dengannya.
“Dengan cerdas dia sampaikan melalui QR Code ini
bisa menunjukkan penelusuran lebih jauh tayangan informasi visual untuk
memenuhi hasrat keingintahuan masyarakat tentang segala sesuatu tentang
benda-benda cagar budaya di Kabupaten Batang,” katanya.
Menurutnya, selama ini Kabupaten Batang masih
“tidur” bertahun-tahun, berabad-abad karena kurangnya publikasi sehingga
masyarakat tidak mengetahui bahwa wilayahnya berusia lebih tua dari Wangsa
Sanjaya dan Sailendra.
“Literasi adalah suatu perwujudan peradaban,
sehingga melalui peradaban yang telah kita miliki menunjukkan kesejajaran
dengan bangsa lain. Karya tulis dari adik kita Sahrul Hamdani ini patut
diapresiasi karena berani mengeluarkan ide dan gagasan yang memberikan tawaran
inovasi kreatif dari nilai cagar budaya yang ada di Kabupaten Batang,”
tandasnya.
Ditemui usai menerima piala penghargaan dari
Sekretaris Disdikbud Batang Bambang Suryantoro Sudibyo, pelajar SMAN 1 Bandar,
Sahrul Hamdani mengatakan, QR Code dimanfaatkan untuk lebih mengoptimalkan
papan deskripsi yang ada di benda cagar budaya, yang bermanfaat dapat menghemat
biaya perawatan dan mengurangi resiko vandalisme.
“Kita dapat mengetahui suatu benda cagar budaya
dengan menscan QR Code itu dan akan muncul informasinya lalu terhubung ke blog
yang telah kami buat sebelumnya. Saat ini baru kami pasang di Prasasti Kepokoh
yang selanjutnya akan diterapkan pada benda cagar budaya lainnya di Kabupaten
Batang,” tuturnya.
Untuk memudahkan masyarakat mengakses, dalam waktu
dekat juga akan dibuat berbentuk aplikasi sehingga tidak terbatas oleh sinyal.
“Setiap orang nantinya dapat mengunduh aplikasi itu
di playstore dan ketika ingin mengetahui informasi suatu prasasti kita tinggal
membuka lalu memilihnya supaya tahu informasi lengkapnya,” terangnya.
Ia berharap, sebagai generasi muda jangan hanya
menggunakan teknologi untuk kepentingan diri sendiri, cobalah untuk
melestarikan benda cagar budaya sebagai warisan bangsa, sehingga tumbuh rasa
kecintaan terhadap tanah air. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)