Home / Berita / Seni dan Budaya / BUPATI BATANG : BERTEATER, CARA MENGKRITIK YANG INTELEK

Berita

Bupati Batang : Berteater, Cara Mengkritik yang Intelek

Batang - Bupati Batang Wihaji memandang hal yang lumrah, ketika kelompok teater berisi orang-orang idealis yang mengkritik jalannya sistem pemerintahan dalam suatu negara, dengan sudut pandang pelaku teater.

“Saya tidak mempermasalahkannya, karena itu cara mereka untuk menyampaikan kritik sosial dengan cara-cara intelektual dan moderat, yang jauh dari kesan anarkis,” kata Bupati Wihaji usai menyaksikan penampilan Teater Sandilara Surakarta dengan lakon “DOM”, sebagai bintang tamu dalam Festival Drama Pelajar, di Gedung Wanita Kabupaten Batang, Minggu (6/10/2019).

Bupati menyatakan, kritik yang disampaikan menggunakan seni teater, tentu pemerintah daerah akan lebih elegan ketika menerima masukan itu. 

“Mereka juga bebas untuk mengapresiasi dan mengkritik apa saja, karena ruang berdemokrasi kita sekarang ini sudah sedemikian luasnya,” tegasnya.

Menurut Bupati, teater merupakan wujud seni berekspresi di atas panggung, dengan pendekatan untuk membangun karakter anak.

“Seniman itu lebih jujur, sangat tepat rasanya jika Saya menyampaikan kejujuran itu  adalah sebuah harga yang mahal di zaman sekarang ini,” ungkapnya.

Secara pribadi sangat menyukai dan selaku Kepala Daerah, akan mendukung sepenuhnya bagi insan-insan yang bergerak di bidang seni, karena merekalah yang siap mengawal bangsa ini dengan kejujurannya.

“Ke depan di Indonesia dibutuhkan orang-orang yang jujur, mengerti permasalahan bangsa ini, demi kemajuan bangsa,” tandasnya.

Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Batang, Tri Bakdo mengapresiasi semangat generasi muda Batang yang mengikuti Festival Drama Pelajar, selama tiga hari berturut-turut.

“Mereka rela mengeluarkan dana yang cukup besar, demi supaya tampil di hadapan dewan juri dan penikmat seni,” sanjung Mas Bakdo sapaan akrabnya.

Selama lima tahun berturut-turut DKD Batang menggelar, ia menilai sudah terlihat hasilnya. Dengan makin membludaknya peserta maupun penonton Festival Drama Pelajar di Batang.

“Selanjutnya, DKD bersama Pemkab Batang tinggal mengarahkan mereka supaya menjadi pemain teater yang profesional,” tegasnya.

Sementara menurut Ketua Panitia Festival Drama Pelajar, Akhmad Syaiful Muluq, dari tahun ke tahun pelajar Batang yang berminat di bidang seni teater makin banyak. Dibuktikan dengan penilaian yang diberikan pun semakin ketat, karena kualitas yang ditampilkan makin meningkat.

“Yang menjadi juara pertama yaitu Teater Undercover dari SMKN 1 Batang, juara kedua Teater Lentera dari MA Darussalam Subah dan juara ketiga Teater Langit SMKN 1 Kandeman,” tuturnya.

Pelatih Teater Undercover, Winarso mengungkapkan, untuk menjadi juara, tidak bisa dicapai secara instan, tetapi membutuhkan proses panjang.

“Dibutuhkan ketekunan dan totalitas, saat berlatih, agar saat tampil di atas panggung bisa menunjukkan hasil yang maksimal,” tuturnya. (MC Batang, Jateng/Heri)