Home / Berita / Seni dan Budaya / GREBEK SYAWAL, RATUSAN WARGA DESA PONOWARENG BATANG ARAK KUPAT RAKSASA

Berita

Grebek Syawal, Ratusan Warga Desa Ponowareng Batang Arak Kupat Raksasa

Batang - Ratusan warga Desa Ponowareng, mengikuti tradisi syawalan mengiringi Ketupat (Kupat) Raksasa yang dibawa keliling kampung yang dilepas oleh PJ Kades Ponowareng, Pranoto di Desa Ponowareng, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Rabu (12/6/2019).

Warga sangat antusias mengikuti tradisi tahunan yang diadakan tujuh hari setelah lebaran itu, yang kebanyakan dirayakan untuk bersilahturahmi sesama keluarga dan masyarakat.

Grebek Syawal yang diinisiasi oleh tokoh masyarakat dan Pengurus Musholla Nurul Huda, Desa Ponowareng mendapatkan dukungan penuh masyarakat. Mereka beramai-ramai menyumbangkan tenaga, pikiran dan materi untuk membuat Kupat Raksasa dengan ukuran 1 meter x 1 meter.

“Untuk membuat Kupat Raksasa dengan ukuran 1 meter x 1 meter, membutuhkan waktu satu hari satu malam. Warga dengan sukarela menyumbangkan tenaga, pikiran dan materi untuk menyiapkan berbagai macam kebutuhan halal bihalal Musholla Nuruh Huda Ponowareng, yang dikemas dalam acara Grebek Syawal,” ujar Ketua Panitia Grebek Syawal Desa Ponowareng, Sudarto.

Ia menjelaskan, selain menyediakan kupat raksasa, panitia juga menyediakan kupat dan lontong ukuran normal sebanyak 1.150, dan hasil bumi atau Palawija yang ditanam oleh masyarakat Desa Ponowareng.

“Tidak hanya kupat dan lontong raksasa yang diarak keliling kampung, tapi juga ada gunungan palawija atau berbagai macam hasil bumi, dan gunungan kupat dan lontong ukuran kecil,” jelasnya.

Ditambahkan, biaya kegiatan Grebek Syawal merupakan hasil sumbangan masyarakat yang peduli dengan kegiatan ini. Karena, tradisi ini setiap tahun dilakukan oleh Jamaah Musholla Nuruh Huda Desa Ponowareng. Hanya saja, tahun ini lebih meriah, karena kegiatan halal bi halal ini dikemas dalam bentuk Grebek Syawal.

Sudarto berharap, kegiatan Grebek Syawal ini akan terus berlanjut ditahun tahun yang akan datang. bahkan harus lebih meriah, menarik perhatian, dan menajdi salah satu wisata tradisional syawalan bagi masyarakat diluar Desa Ponowareng.

“Apalagi Desa Ponowareng merupakan salah satu desa penopang PLTU Batang 2 x 1.000 MW, sehingga masyarakat yang menyaksikan Grebek Syawal, juga bisa sekaligus melihat PLTU terbesar se Asia Tenggara,” harap Sudarto. (Humas Batang, Jateng/Edo)