Jelang Idulfitri 1445 H, Dinkes Batang Monitoring Keamanan Pangan
Batang - Menjelang Hari Raya Idulfitri, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Satpol PP Batang dan anggota Reskrim Polres Batang gencar sidak sejumlah produk olahan makanan yang disinyalir mengandung bahan pengawet berbahaya.
Batang
- Menjelang Hari Raya Idulfitri, tim gabungan yang terdiri dari Dinas
Kesehatan, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop), Dinas Komunikasi dan
Informatika (Diskominfo), Satpol PP Batang dan anggota Reskrim Polres Batang gencar
sidak sejumlah produk olahan makanan yang disinyalir mengandung bahan pengawet
berbahaya.
“Peredaran pangan
berbahaya, terutama di bulan Ramadan ini lebih gencar dibandingkan bulan-bulan
sebelumnya. Karena memang peredaran pangan baik seperti cenil, cendol dan
agar-agar itu sangat banyak dijual di bulan Ramadan,” kata Kasi Kefarmasian dan
Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Rizza Fauziyah usai memantau
sidak pangan di Pasar Batang, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Rabu
(27/3/2024).
Rizza juga menyampaikan
bahwa, telah mengidentifikasi 43 sampel yang dicurigai mengandung bahan
berbahaya, terutama yang banyak diproduksi selama bulan Ramadan. Dari jumlah
tersebut, enam sampel terbukti positif.
“Produk-produk seperti
cenil, cendol, agar-agar, dan cincau menjadi fokus utama, mengingat tingginya
permintaan selama bulan puasa. Pengawasan dilakukan di 15 pasar tradisional se-Kabupaten
Batang yang menjadi pusat distribusi utama bagi pedagang,” jelasnya.
Meskipun ada pedagang
yang diketahui menggunakan bahan berbahaya setiap tahun, Dinas Kesehatan
terbatas dalam tindakan penegakan, karena kurangnya regulasi keamanan pangan.
“Saat ini, kami belum
bisa memberikan sanksi, karena belum ada peraturan daerah atau peraturan bupati
yang mendukung,” ungkapnya.
Namun, lanjut dia, Dinkes
Batang tidak tinggal diam. Mereka berencana untuk mengadakan sesi pembinaan dan
edukasi bagi produsen, distributor dan pedagang. Selain itu, mereka akan
berkonsultasi dengan balai POM terkait tindakan lebih lanjut.
Sebagai langkah proaktif,
Dinas Kesehatan dan Dinperindagkop UKM Batang akan meluncurkan program pasar
aman dari bahan berbahaya. Pasar Batang dipilih sebagai lokasi pilot projek.
“Balai POM akan
memberikan pelatihan cara menguji produk yang mengandung bahan berbahaya dengan
cepat. Ini memungkinkan tidak hanya petugas kesehatan, tetapi juga pedagang dan
masyarakat umum untuk melakukan pengujian,” terangnya.
Sementara itu, Kepala
koordinator Pasar Batang Tawang Nugroho, mengumumkan rencana untuk menyediakan
etalase edukasi di pintu masuk pasar.
“Etalase ini akan
menampilkan sampel makanan berbahaya sebagai bagian dari upaya edukasi kepada
pengunjung,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Jumadi/Sri Rahayu)