Kabut Halangi Hilal di Langit Batang
Batang - Hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Kantor Kemenag Batang bersama Lajnah Falakiyah dan perwakilan organisasi kemasyarakatan, menunjukkan hilal tidak terlihat. Penyebabnya karena faktor mendung yang cukup tebal hingga hujan deras.
Batang
- Hasil rukyatul hilal yang dilakukan oleh Kantor Kemenag Batang bersama Lajnah
Falakiyah dan perwakilan organisasi kemasyarakatan, menunjukkan hilal tidak
terlihat. Penyebabnya karena faktor mendung yang cukup tebal hingga hujan
deras.
Kasubag Tata Usaha
Kantor Kemenag Batang Sodikin mengatakan, hilal tidak dapat terlihat karena
terhalang oleh kabut tebal dan disertai hujan lebat. Sehingga hasilnya, akan
dilaporkan kepada Kemnag RI, untuk dijadikan salah satu bahan dalam sidang
isbat.
“Hilal belum terlihat
karena baru berada pada 0⁰22" (nol derajat 22 menit 50 detik), dan
elongasi 1⁰59ཋ" atau di bawah ketentuan Menteri Agama Brunei, Indonesia,
Malaysia dan Singapura (MABIMS), dengan sudut 3⁰ dan elongasi 6,4⁰,” katanya,
usai melakukan rukyatul hilal, dari Rooftop Gedung Pusat Rifaiyah, Jalan Dr.
Sutomo, Kabupaten Batang, Minggu (10/3/2024).
Rukyatul hilal kali ini
sangat istimewa karena untuk pertama kalinya digelar di Rooftop Gedung Pusat
Rifaiyah, yang menjadi gedung tertinggi di Kota Batang.
“Tahun sebelumnya di Pantai
Ujungnegoro, tapi karena faktor yang tidak memungkinkan maka dialihkan ke sini,”
jelasnya.
Anggota Lajnah
Falakiyah Rifaiyah, Muhammad Ikhwandi membenarkan, hilal tidak terlihat karena
faktor cuaca.
“Dari sore kabutnya
tebal, ditambah sekarang hujan lebat. Maka akan kami laporkan bahwa di Batang
hilal tidak terlihat, untuk selanjutnya jadi bahan pertimbangan Kemenag RI,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PD
Rifaiyah Batang, Nur Khamid mengapresiasi atas dipilihnya Gedung PP Rifaiyah
sebagai tempat digelarnya rukyatul hilal.
“Gedung ini memiliki
ketinggian mencapai 30 meter, jadi sangat tepat jika rukyatul hilal digelar di
sini,” ungkapnya.
Seluruh persiapan telah dilakukan secara maksimal.
Meskipun pada kenyataannya hilal tidak terlihat karena faktor cuaca yang tidak
memungkinkan. Beberapa peralatan yang digunakan yakni Teodolit milik Kemenag,
teropong milik UIN Semarang, teropong milik Rifaiyah dan teropong milik LDII.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)