Home / Berita / Seni dan Budaya / SEKOLAH LANSIA SALURKAN BAKAT BERKESENIAN MANULA

Berita

Sekolah Lansia Salurkan Bakat Berkesenian Manula

Batang - Puluhan Lansia dari rentang usia 55 - 83 tahun resmi diwisuda oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang usai menempuh pendidikan di Sekolah Lansia.

Batang - Puluhan Lansia dari rentang usia 55 - 83 tahun resmi diwisuda oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Batang usai menempuh pendidikan di Sekolah Lansia.

Wisuda tersebut sebagai bukti bahwa para lansia telah mampu menjadi pribadi yang produktif ditengah masyarakat.

Salah satu Lansia yang masih mampu menunjukkan bakatnya dalam menampilkan pagelaran wayang kulit yakni Kusnan, berusia 75 tahun.

“Wisuda ini wujud perhatian pemerintah kepada kami, meski telah berusia lanjut, tapi tetap diperhatikan sehingga jauh dari kesan terisolir,” katanya sebelum mementaskan lakon Wahyu Dodot Limar Kinanthi bermakna ketenteraman hidup, bertepatan dengan Hari Wayang Nasional, di Pendapa Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kabupaten Batang, Selasa (7/11/2023).

Meski bukan seorang dalang, namun kegemarannya menonton wayang sejak kecil membuat Mbah Kusnan sapaan akrabnya begitu luwes memainkan setiap tokoh wayang.

“Ini bukti bahwa Lansia diperhatikan pemerintah dengan diberi ruang untuk berekspresi memeriahkan Hari Wayang Nasional,” katanya.

Kepala DP3AP2KB Batang Supriyono menyampaikan, Sekolah Lansia menjadi media menyalurkan hobi yang di masa muda mereka belum tersalurkan.

“Hobinya beragam, kami berupaya menyesuaikan bakat mereka. Misalnya di Madugowongjati di bidang keterampilan tangan, di sini lansianya hobi karawitan dan bermain wayang,” jelasnya.

Program Sekolah Lansia di Kabupaten Batang diintensifkan hanya di tiga Kecamatan yakni Tersono, Gringsing dan Batang.

Sementara itu, Sekretaris Pokja BKB Anak dan KKL, BKKBN Jateng, Nitia Aprana Dianti mengatakan,  di Jawa Tengah telah dibentuk 80 Sekolah Lansia dengan harapan menumbuhkan semangat dan keceriaan jiwa para lansia.

“Beberapa materi penting yang disampaikan, yakni spiritual hingga keterampilan,” terangnya.

Lurah Proyonanggan Selatan Bambang Pitono mengatakan, sekolah tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah agar mampu meningkatkan produktivitas dan kemandirian Lansia.

“Mereka tidak mengandalkan orang lain untuk memenuhi keperluan pribadinya, karena secara fisik tubuh mereka masih bugar,” ujar dia.

Koordinator Lapangan Sekolah Lansia Agus Handayani menerangkan, ada tujuh materi yang disampaikan yakni dimensi spiritual, hubungan sosial kemasyarakatan terjalin baik, emosional agar lebih bisa mengontrol emosi diri, serta beragam kegiatan fisik yang menyehatkan badan dan jiwa. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)