Jelang Idulfitri 1444 H, Dinkes Batang Monitoring Keamanan Pangan
Batang - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 H, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta), Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Satpol PP Batang gencar sidak sejumlah produk olahan makanan yang disinyalir mengandung bahan pengawet berbahaya.
Batang - Menjelang Hari
Raya Idulfitri 1444 H, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Kesehatan, Laboratorium
Kesehatan Daerah (Labkesda), Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta), Dinas
Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop), Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) dan Satpol PP Batang gencar sidak
sejumlah produk olahan makanan yang disinyalir mengandung bahan pengawet
berbahaya.
“Memang peredaran
pangan berbahaya, terutama di bulan Ramadan ini lebih gencar dibandingkan
bulan-bulan sebelumnya. Karena memang peredaran pangan baik seperti cenil,
cendol dan agar-agar itu sangat banyak di bulan Ramadan,” kata Kasi Kefarmasian
dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Rizza Fauziyah usai
memantau sidak pangan di Pasar Bandar, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Rabu
(5/4/2023).
Pada pengawasan pangan masih
ditemukan beberapa makanan yang mengandung bahan berbahaya, di Pasar Tulis
masih ada agar-agar yang mengandung Formalin begitu juga di Pasar Batang. Untuk
bahan kerupuk dibeberapa pasar masih mengandung pewarna tekstil ada Rhodamin B
dan Auramiin.
Rizza menambahkan,
selain di Pasar Kabupaten Batang, monitoring bahan pangan juga akan digelar di
beberapa pasar dan minimarket se-Kabupaten Batang dengan dibagi menjadi dua
tim.
“Untuk hari pertama,
tim 1 monitoring ke wilayah Kecamatan Bawang dan Tersono, sedangkan tim 2 ke
wilayah Kecamatan Kandeman dan Tulis,” tuturnya.
Ia menegaskan, langkah yang
akan dilakukan berkoordinasi dengan lintas sektor terutama dengan Disperindagkop
untuk melakukan pendataan dan kemarin sudah diminta beberapa nama produsennya. Jadi
sasaran kami bukan hanya ditingkat distributor tapi ke produsen untuk
pembinaan. Selain itu, juga akan kerjasama dengan pihak Balai Besar Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan sidak.
Ia berharap, bagi
pedagang yang akan menjual makanan harap mengecek barangnya terlebih dahulu,
sudah memiliki izin edar atau belum, melebihi tanggal kadaluarsa atau belum,
dan jika makanan tersebut buatan sendiri harap dijaga kebersihan dan
kandungannya, jangan menggunakan bahan berbahaya.
Dalam kegiatan ini, tim
aman pangan juga mensosialisasikan kepada para pedagang serta menempelkan
poster hindari jajan sembarangan, cara menyimpan frozen food serta kenali
makanan bahan kimia. Dan melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
tentang Keamanan Obat dan Makanan ke masyarakat, Kader PKK, Kader Posyandu serta
pelajar. (MC Batang, Jateng/Jumadi)