Home / Berita / IKM UKM UMKM / PERAJIN LIMBAH KAYU DARI BATANG

Berita

Perajin Limbah Kayu Dari Batang

Batang - Seorang perajin kayu bernama Ngatimin (54) Warga Desa Sempu, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang memanfaatkan berbagai limbah kayu menjadi kerajinan yang menghasilkan uang dengan bervariasi desain kerajinan.

Batang - Seorang perajin kayu bernama Ngatimin (54) Warga Desa Sempu, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang memanfaatkan berbagai limbah kayu menjadi kerajinan yang menghasilkan uang dengan bervariasi desain kerajinan.

“Berawal kecintaan saya dengan seni rupa sampai kuliah di jurusan tersebut, membuat jatuh cinta dengan kerajinan kayu apalagi saya mengajar keterampilan kayu. Akhirnya saya kembangkan lagi kerajinan kayunya di rumah,” katanya, saat ditemui di Rumahnya, Selasa (5/10/2021).

Pertama kali saya membuat karya kerajinan kayu yaitu cermin bulat. Setelah itu saya menggali lagi ide-ide dan saya terapkan pada hasil karya kerajinan saya seperti kaligrafi, kursi, meja, tempat sampah, tempat pensil, dan  tempat lampu.

“Limbah yang digunakan menggunakan dari kayu jati, karena kualitasnya yang bagus dan daerah sini memang banyak pohon jati yang sisa-sisanya tidak dimanfaatkan. Limbah sendiri bisa diambil dari hutan seperti ranting pohon atau tunggak yang tidak dipakai dan limbah dari penggeraji sisa-sisa dari potongan kayu,” jelasnya.

Proses kerajinan ini, lanjut dia, langsung membuat lingkaran dulu, baru nanti memotong papan yang dibentuk menjadi alasnya setelah itu baru memasang kaca. Jadi dalam proses pembuatannya dalam satu hari bisa menghasilkan tiga kerajinan.

“Harga kerajinan dijual mulai dari Rp5.000,00 sampai jutaan rupiah tergantung bentuk barangnya, misalnya gantungan kunci harganya Rp5.000,00, cermin harganya Rp300.000,00, dan kursi Rp3.000.000,00,” terangnya.

Pemasaran saya biasanya dengan ikut-ikut pameran mewakili Kabupaten Batang ke Inakrab dan Indokrab Jakarta, itu yang sangat membantu. Tetapi adanya Pandemi Covid-19 sedikit terhambat pemasarannya. Hanya yang sudah langganan saja yang memesan.

“Selama ini peminat kerajinan saya kebanyakan ada di Pulau Jawa seperti daerah Solo dan Salatiga paling banyak. Pendapatan perbulan sebelum adanya pandemi Covid-19 sebesar Rp3.000.000,00 sudah bersih,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)