Pelatihan Kewirausahaan Disnaker Batang, Upaya Untuk Menghasilkan Wirausaha Baru
Batang - Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang menggelar pelatihan kewirausahaan untuk para alumni yang sudah lulus pelatihan berbasis kompetensi dasar dan telah membangun usaha sendiri. Pada tahun ini pelatihan kewirausahaan yang dibuka adalah bidang menjahit.
Batang - Dinas
Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Batang menggelar pelatihan kewirausahaan
untuk para alumni yang sudah lulus pelatihan berbasis kompetensi dasar dan
telah membangun usaha sendiri. Pada tahun ini pelatihan kewirausahaan yang
dibuka adalah bidang menjahit.
“Pelatihan
kewirausahaan diadakan oleh Dinas Ketenagakerjaan dalam upaya peningkatan usaha
mandiri yang dilakukan oleh alumni lulusan pelatihan berbasis kompetensi dasar,
agar ilmu yang sudah dapat dikembangkan kembali untuk memperkerjakan orang lain,”
kata Kepala Dinas Ketenagakerjaan Suprapto saat ditemui di Kantor Disnaker
Kabupaten Batang, Kamis (2/9/2021).
Jadi sekarang pelatihan
yang sedang berlangsung bertujuan agar para alumni pelatihan berbasis
kompetensi dasar yang khusus membuka usaha sendiri dapat mengembangkan skill
kewirausahaannya seperti cara pemasaran dan ketrampilan administratif.
Sehingga, Lanjut dia,
para alumni ini dapat memperluas jaringan usaha yang tadinya mungkin hanya di
kampong, kini bisa merambah luar kota menjadikan untuk menyerap tenaga kerja
juga.
“Tidak hanya dilatih
tentang skill usaha saja, Disnaker akan memberikan bantuan berupa alat
pendukung usaha sesuai bidangnya misalkan bidang menjahit mungkin kita akan
memberi mesin dinamo jahitnya agar tidak manual. Meskipun dana terbatas tetap
akan mendapatkan fasilitas,” jelasnya.
Nantinya dikatakan
pelatihan ini berhasil harus ada hasil dari usaha menjahit yang sudah
memperkerjakan orang lain, jika belum berhasil Disnaker terus melakukan
pendampingan asal ada kemauan berusaha dari peserta pelatihannya.
Seorang Peserta
Pelatihan Kewirausahaan Hadi dari Pecalungan mengatakan, Profesi saya adalah
seorang penjahit, saya dari awal ingin mengikuti pelatihan kewirausahaan ini
agar menambah ilmu kewirausahaan serta wawasan terkait usaha dapat bisa
mengembangkan model-model baju yang saya produksi di rumah.
“Kendala usaha saya
membuka usaha menjahit di desa itu model yang saya produksi tidak ada
variasinya jadi terus terang masih kurang tentang ilmu kewirausahaan, karena
itu saya mengikuti pelatihan ini agar mendapatkan skill berwirausaha dan
beserta ilmu pemasarannya,” ungkapnya.
Jujur usaha menjahit
saya yang meng hanya tetangga atau orang yang berada di desa saja, belum
sampai keluar daerah. Saya juga belum mengerti cara mempromosikan model jahitan
di sosial media.
Ia berharap, setelah
pelatihan ini dapat melakukannya agar usaha menjadi semakin berkembang. (MC
Batang, Jateng/Roza/Jumadi)