Batang Dolphin Center Berupaya Bertahan di Tengah PPKM
Batang - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang masih berlangsung membuat pelaku usaha di bidang pariwisata Batang Dolphin Center (BDC) tetap bertahan dengan segala keterbatasan.
Batang - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) Level 4 yang masih berlangsung membuat pelaku usaha di bidang pariwisata
Batang Dolphin Center (BDC) tetap bertahan dengan segala keterbatasan.
Meskipun masih dapat bertahan, namun lambat laun
anggaran untuk pembelian pakan hewan mulai menipis.
“Untungnya BDC didominasi herbivora, sehingga tidak
terlalu sulit mencari pakan,” kata Manajer Batang Dolphin Center, Bagus Wijaya
Danu, saat ditemui di BDC, Kabupaten Batang, Jumat (6/8/2021).
Dijelaskannya, BDC diperkirakan dapat bertahan di
tengah Pandemi COVID-19 hingga dua tahun ke depan. Hal itu dikarenakan bisnis
yang digeluti tidak hanya bergerak di satu bidang saja, tapi juga ada
perhotelan dan restoran, yang masih bisa bergerak.
“Tetapi di masa sekarang semua merasakan sulit,
termasuk Corporate Social Responsibility
(CSR) dari perusahaan-perusahaan yang mempunyai perhatian terhadap satwa akan
berkurang. Penyumbang pun hanya bagi kalangan tertentu, yang benar-benar
penyayang satwa atau sudah terbiasa memberi sumbangan karena ada kelebihan
dana,” ungkapnya.
Selama ini masih ada sejumlah komunitas pecinta
satwa yang memberikan perhatian lebih dengan menyumbangkan pakan.
“Kami sangat berterima kasih masih ada yang
memperhatikan satwa. Mereka ada yang nyumbang pisang sepuluh sisir, pepaya dua
keranjang, wortel sepuluh kilogram, ubi, singkong,” jelasnya.
Untuk ikan, Dolphin Center masih mendapatkan
potongan harga dari para nelayan di Batang.
“Kalau dulu satu kilogram ikan harganya Rp25 ribu,
sekarang cuma Rp15 ribu. Mereka memberikan potongan harga, sekaligus bentuk
perhatian terhadap satwa,” terangnya.
Masalah pakan, jika dalam kondisi wajar satwa diberi
makan wortel, tetapi sekarang diberikan pakan alternatif.
“Kalau herbivora kami masih bisa cari rumput di
sekitar. Kebutuhan rumput bisa mencapai satu ton untuk memberi pakan hewan
dalam satu hari setengah, kalau karnivora tidak terlalu merepotkan, karena
hanya ada buaya dan macan tutul yang
membutuhkan daging 2-3 kilogram untuk sehari bisa bergantian antara
daging sapi atau ayam,” tandasnya.
Jumlah Dolpin masih berjumlah 14 ekor, dengan
latihan rutin untuk semua satwa.
“Satwa yang dimiliki beragam, ada kuda nil, lumba-lumba,
gajah, burung, anjing, ular,” tuturnya.
Ia menegaskan, agar pariwisata cepat dibuka
dibutuhkan kesadaran dari masyarakat tentang disiplin protokol kesehatan.
“Pakailah masker, coba lihat di luar kalau
ketemu warga, berapa di antara mereka yang memiliki kesadaran untuk memakai
masker dengan yang tak bermasker. Virusnya kecil yang penting pakai saja dulu
maskernya,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)