Home / Berita / Sosial / BUPATI BATANG MEWISUDA RIBUAN KPM PKH

Berita

Bupati Batang Mewisuda Ribuan KPM PKH

Batang - Bupati Batang Wihaji mewisuda ribuan Kelompok Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang telah mengikuti program tersebut selama 5 tahun dan sudah lulus baik secara mandiri maupun alami.

Batang - Bupati Batang Wihaji mewisuda ribuan Kelompok Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang telah mengikuti program tersebut selama 5 tahun dan sudah lulus baik secara mandiri maupun alami.

Namun dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka Bupati hanya mewisuda 6 orang sebagai perwakilan yang telah lulus dan berhasil.

Graduasi mandiri merupakan keinginan prihadi KPM PKH tanpa adanya paksaan untuk berusaha, karena merasa memiliki potensi menjadi wirausahawan.

Terdapat 2.775 KPM PKH yang mengikuti graduasi secara mandiri, hal itu merupakan prestasi luar biasa. Sedangkan yang mengikuti graduasi secara alami mencapai 2.979 KPM PKH.

“Terima kasih kepada Pak Edi Suwardi selaku Koordinator Pendamping KPM PKH, karena berperan maksimal dalam membina hingga lulus dan sukses menjadi wirausaha. Sebanyak 5.754 KPM PKH mulai hari ini sudah tidak menerima lagi baik secara sukarela maupun karena waktunya habis dan saya mengapresiasi terhadap 6 perwakilan yang berhenti dengan kesadaran sendiri dan sudah buka usaha sendiri,” kata Bupati Batang Wihaji usai mewisuda KPM PKH yang telah graduasi, di Hotel Sendang Sari, Kabupaten Batang, Sabtu (19/12/2020).

Bupati menegaskan, bagi KPM PKH yang memiliki potensi menjadi wirausaha dan membutuhkan permodalan, Pemkab Batang mempunyai program melalui BUMD perbankan.

“Kalau memang bagus nanti akan ada bantuan dari Pemda, tentu tergantung program yang dilaksanakan,” ujarnya.

Wihaji memastikan, program PKH akan diadakan secara berkelanjutan di tahun 2021. Saat ini masyarakat Kabupaten Batang yang masih menjadi KPM PKH mencapai 26.938 penerima.

Sementara itu, salah satu KPM PKH yang telah graduasi secara mandiri, Yunita warga Kecamatan Banyuputih mengatakan, selama menjadi KPM PKH banyak manfaat yang dirasakan, baik secara perekonomian karena dapat membantu permodalan hingga membantu biaya pendidikan putra-putrinya.

“Saya memutuskan untuk berhenti jadi KPM PKH biar gantian dengan yang lain dan karena sekarang alhamdulillah sudah punya usaha sendiri, jualan nasi goreng. Per hari omsetnya mencapai Rp350.000,00 dan selama sebulan bisa mencapai Rp10.000.000,00,” tuturnya.

Ia berharap, bagi KPM PKH yang masih mendapat bantuan, jangan merasa takut untuk mengundurkan diri, karena rezeki sudah diatur Allah SWT. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)