Doa Bersama MUI dan AL-Azhar untuk Indonesia dan Dunia
Batang - Dewan Pertimbangan MUI bersama Al-Azhar Mesir, Komite Tinggi untuk Persaudaraan Kemanusiaan menggelar doa bersama jarak jauh (online) melalui aplikasi zoom di Pondok Modern Tazakka, Kabupaten Batang, Kamis (14/5/2020).
Batang - Dewan Pertimbangan MUI bersama Al-Azhar
Mesir, Komite Tinggi untuk Persaudaraan Kemanusiaan menggelar doa bersama jarak
jauh (online) melalui aplikasi zoom di Pondok Modern Tazakka, Kabupaten Batang,
Kamis (14/5/2020).
Bergabung dalam doa bersama tersebut dari Mesir:
Rektor Universitas Al-Azhar Mesir Prof. Dr.
Muhammad Husein Al-Mahrosowi, Sekjen Pusat Penelitian Islam Al-Azhar
Prof Dr. Nadzir Iyad, Sekjen Komite Tinggi untuk Persaudaraan Kemanusiaan
Muhammad Abdussalam dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia HE. Asyrof Sulton.
Doa bersama diikuti oleh seluruh Wantim dan Pimpinan
Pusat MUI, Pimpinan MUI propinsi seluruh Indonesia, Ulama, Ketua-ketua Ormas
Islam, Pengasuh Pondok Pesantren, Rektor Universitas Islam dan para tokoh
masyarakat.
Bergabung pula dalam doa tersebut Menteri Agama RI
Jend (Purn) Fakhrurozi, Duta Besar Indonesia untuk Mesir HE. Hilmi Fauzi, Imam
Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Pimpinan Pondok Modern Gontor
KH. Hasan Abdullah Sahal, Pengasuh Ponpes Tremas KH. Lukman Haris Dimyati,
Wantim MUI Prof. Dr. KH. Didin Khafifuddin, M.Sc, KH. Abdul Rosyid Syafii dan
lainnya. Acara disiarkan langsung melalui media sosial dan jaringan televisi.
Doa bersama ini diniatkan untuk memohon kepada Allah
agar segera dibebaskan dari Pandemi Covid-19, dan dapat kembali hidup normal.
Wakil Ketua Wantim MUI Prof. Nasaruddin Umar
menyampaikan, bahwa sebetulnya Allah telah mengingatkan umat manusia dengan
empat macam pandemi dalam Al-Quran. Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal itu,
Allah menjadikan musuh manusia dengan sesuatu yang amat sangat kecil sehingga
menyadarkan kita untuk tidak sombong.
Prof. Quraish Shihab dalam tausiyah singkatnya
mengutip beberapa ayat, diantaranya surat An-Nisa: 147. Bahwa bisa jadi, ujian
ini menimpa umat manusia karena kurangnya rasa syukur kepada-Nya.
Doa juga dipanjatkan oleh KH. Abdul Rosyid Syafii
dari Jakarta, KH. Prof. Didin Hafiduddin, KH. Lukman Haris Dimyati dari Ponpes Tremas,
Prof. Aflatun, dan lain-lain.
Pimpinan Gontor KH. Hasan Abdullah Sahal saat diberi
waktu bicara beliau menyampaikan agar manusia meningkatkan kesyukurannya, dan
tidak lagi berbuat maksiat pada Allah.
Di akhir, Grand Syaikh Prof. Dr. Ahmad At-Thoyib
menyampaikan sambutannya, dalam video rekaman. Beliau mengatakan bahwa pandemi
ini adalah salah satu tanda kekuasaan Allah sebagaimana bencana-bencana
lainnya.
Karenanya, mengharuskan kita untuk menata ulang
hubungan kita dengan Allah dan dengan sesama manusia. "Kita harus hentikan
segala pertikaian dan peperangan, sehingga dapat mencurahkan energi untuk
membangun fasilitas bagi kemaslahatan hidup manusia ke depan, pungkasnya.
Host acara KH. Anang Rikza Masyhadi kepada media
menyampaikan bahwa acara doa bersama ini digelar dalam rangka menyambut seruan
Grand Syaikh Al-Azhar kepada seluruh umat manusia untuk memanjatkan doa untuk
kemanusiaan secara serentak.
"Sekaligus ini momentum muhasabah bersama para
ulama dan tokoh-tokoh umat, dan juga sebagai forum konsolidasi umat untuk
bersama menghadapi virus ini" ujar Pengasuh Pondok Modern Tazakka itu.
Menurut inisiator acara KH. Anizar Masyhadi, bahwa
persiapan acara hanya empat hari, namun berkat dukungan dari semua pihak
alhamdulillah acara berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah, 70% yang diundang bisa ikut
hadir meskipun secara online, Ketua Umuk DMI Bapak Jusuf Kalla juga hadir, termasuk dari Al-Azhar Mesir, bahkan para
pimpinan puncak lembaga pendidikan tertua itu sendiri yang menyempatkan
hadir, sehingga sudah merepresentasikan
semua kalangan dan elemen umat, ini menjadi sesuatu yang mahal nilainya"
jelasnya
"Semoga dengan adanya doa bersama yang diikuti
secara langsung oleh masyarakat Indonesia dan dunia, Allah segera mengangkat
wabah Covid-19 dari muka bumi, dan tatanan global dunia dapat kembali menjadi
baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur", tutup Kiai Anizar. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)