Home / Berita / Kesehatan / BUPATI BATANG MINTA RSUD KALISARI UBAH STIGMA DENGAN FAKTA

Berita

Bupati Batang Minta RSUD Kalisari Ubah Stigma Dengan Fakta

Batang - Stigma yang melekat pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dianggap masyarakat memiliki pelayanan yang kurang maksimal dibandingkan dengan rumah sakit swasta yang mengedepankan pelayanan prima.

"Oleh karena itu, untuk mengubah stigma masyarakat, RSUD Kalisari Kabupaten Batang harus menciptakan fakta yang sama dengan rumah sakit swasta dalam pelayanannya, karena fakta tidak bisa dibantah," kata Bupati Batang Wihaji usai menghadiri Customer Gathering di RSUD Kalisari Kabupaten Batang, Rabu (20/11/2019). 

Dalam penilaian masyarakat, lanjutnya, hanya ada tiga indikator pemerintahan yang berhasil yakni infrastruktur jalan halus, pelayanan kesehatan prima, serta pelayanan administrasi kependudukan bisa terlayani dengan cepat, tepat dan efisien. 

Ia menyampaikan evalusi dan reakreditasi Rumah Sakit harus terus dilakukan demi kemajuan dan meningkatkan pelayanan terhadap pasien dan pengunjung rumah sakit untuk mengubah stigma. 

"Evaluasi dari hal - hal kecil seperti kebersihan, pelayanannya baik sesuai standar pelayanan kesehatan, semuanya harus fakta yang berbicara," ujarnya.

Bupati juga mengatakan bahwa saat ini masyarakat minta dilayani dengan memanjakan pasien. 

"Saya minta harus ada fakta masyarakat yang berbicara bahwa di RSUD dilayani dengan baik, cepat dan dipermudah segala sesuatunya, karena hampir semua pasien RSUD menggunakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)," jelasnya. 

Bupati juga menyadari kurang dan terbatasnya kamar di RSUD, karena faktnya kebutuhan antara kamar dengan penduduk yakni 1000 banding 1. 

"Di Batang penduduknya 7703 ribu jiwa, sehingga secara logis kekurangan rumah sakit, namun RSUD jangan pernah menolak pasien," pungkasnya. 

Sementara, Direktur RSUD Kalisari Batang Bhekti Mastiadji mengatakan, stigma rumah sakit pemerintah memang kurang baik dalam pelayanan dibandingkan dengan rumah sakit swasta, ini hampir terjadi di seluruh Indonesia. 

"Oleh karena itu, kita berusaha menghilangkan stigma ini dengan selalu reakreditasi rumah sakit yang terus berkelanjutan agar sesuai dengan standar pelayanan kesehatan," terangnya.

Rumah sakit dalam pelayanan pun melakukan terobosan demi kemudahan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, imbuhnya, seperti pendaftaran online, e-resep, peralatan medis, serta membangun klinik Gayatri yang dikhususkan untuk pasien manula dan penyakit tertentu.

"Salah satu upaya kita menghilangkan stigma juga dengan menggelar customer gathering, hal ini untuk mendapatkan masukan dan saran pelayanan RSUD agar menuju pelayanan prima sesuai dengan program nasional dan program Bupati," pungkasnya. (Humas Batang, Jateng/Edo)