Kualitas Alat Belum Maksimal, Hilal Sulit Terpantau
Batang - Hilal kembali tak terlihat saat dilakukan pengamatan langsung menggunakan 4 jenis teropong. Ada dua penyebab terbesar tak terlihatnya hilal, yakni faktor alam dan kualitas alat yang belum maksimal.
Batang
- Hilal kembali tak terlihat saat dilakukan pengamatan langsung menggunakan 4
jenis teropong. Ada dua penyebab terbesar tak terlihatnya hilal, yakni faktor
alam dan kualitas alat yang belum maksimal.
Kasubag Tata Usaha Kantor
Kemenag Batang Sodikin menyampaikan, secara perhitungan matematika, hilal
sebenarnya telah berada pada sudut 6 derajat. Namun, dikarenakan kondisi awan
yang tertutupi kabut, hilal sulit terlihat.
“Memang dari pertama kali
pemantauan, belum pernah hilal terlihat di Kabupaten Batang. Barangkali jika
ada teleskop yang jauh lebih canggih, hilal akan makin jelas terlihat,” katanya,
usai melakukan pemantauan hilal, di Rooftop Gedung Pusat Rifaiyah Batang,
Kabupaten Batang, Selasa (9/4/2024).
Beberapa teleskop yang
dimiliki masih termasuk dengan standar akurasi yang belum maksimal.
“Diperlukan teleskop
dengan kualitas yang mendekati teropong yang dipakai oleh para ahli astronomi,”
jelasnya.
Barangkali ke depan dapat
diwacanakan untuk melakukan kolaborasi, sehingga dapat memiliki teleskop dengan
kualitas sekelas BRIN.
“Bisa saja kita
berkolaborasi dengan Pemda, Baznas atau instansi terkait lainnya untuk memiliki
teleskop yang berkualitas tinggi,” ungkapnya.
Tahun ini dalam
menentukan 1 Ramadan dan 1 Syawal 1445 Hijriyah, Kantor Kemenag memilih Rooftop
Gedung Pusat Rifaiyah. Karena alasan ketinggian yang dinilai lebih
representatif.
“Tapi bukan tidak mungkin
ke depan bisa tetap di sini atau melirik tempat lain. Yang jelas di bulan-bulan
selain Ramadan, Rooftop ini sudah pernah digunakan dan ketika kondisi cuaca
cerah sangat baik dalam pemantauan lainnya,” pungkasnya. (MC Batang,
Jateng/Heri/Jumadi)