Home / Berita / Kegiatan Keagamaan / GEDUNG RIFAIYAH DINILAI TEPAT UNTUK PEMANTAUAN HILAL

Berita

Gedung Rifaiyah Dinilai Tepat untuk Pemantauan Hilal

Batang - Untuk pertama kalinya Kemenag Batang bersama perwakilan organisasi kemasyarakatan menggelar rukyatul hilal di Rooftop Gedung Pusat Rifaiyah. Alasan terbesarnya karena tata letak dan tinggi bangunan yang proporsional untuk memantau ketinggian hilal dalam menentukan 1 Ramadan maupun 1 Syawal 1445 Hijriyah.

Batang - Untuk pertama kalinya Kemenag Batang bersama perwakilan organisasi kemasyarakatan menggelar rukyatul hilal di Rooftop Gedung Pusat Rifaiyah. Alasan terbesarnya karena tata letak dan tinggi bangunan yang proporsional untuk memantau ketinggian hilal dalam menentukan 1 Ramadan maupun 1 Syawal 1445 Hijriyah.

Ketua PD Rifaiyah Batang Nur Khamid mengatakan, saat ini Gedung Pusat Rifaiyah menjadi gedung tertinggi di Kota Batang dengan ketinggian mencapai 30 meter. Sehingga dinilai sangat tepat jika dipilih untuk proses rukyatul hilal.

“Alhamdulillah Kemenag mempercayakan kepada kami, dengan memilih gedung ini untuk memantau ketinggian hilal. Terima kasih untuk organisasi kemasyarakatan atas kepercayaan dan kehadirannya di sini,” ungkapnya, saat ditemui, Rooftop Gedung Pusat Rifaiyah Jalan Dr Soetomo, Kabupaten Batang, Minggu (10/3/2024).

Sementara itu, Kabid Tata Usaha Kantor Kemenag Batang, Sodikin menyampaikan,  selama ini pemantauan hilal digelar di Pantai Ujungnegoro. Namun karena posisi pandangan terhalang oleh pepohonan, maka hilal tidak dapat terlihat.

“Letak bulan dan matahari di sebelah selatan, tidak di atas ufuk laut yang terang. Jadi kami alihkan ke sini, meskipun hilal belum terlihat karena faktor cuaca seperti kabut dan hujan lebat,” terangnya.

Di tahun mendatang bukan tidak mungkin, untuk memanfaatkan Rooftop Gedung Pusat Rifaiyah, yang saat ini jadi gedung tertinggi di Batang, untuk melakukan rukyatul hilal.

“Yang paling dekat nanti penentuan 1 Syawal insya Allah akan digelar di sini lagi,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)