Uji Kompetensi Berbasis Retail, Siapkan Mental Pebisnis
Batang - Selain pembelajaran secara teori tentang dunia bisnis dan pemasaran di depan kelas, pelajar SMKN 1 Batang, perlu mendapatkan pembelajaran dari praktik langsung. Melalui Uji Kompetensi Keahlian, berkonsep layaknya minimarket dan toko retail sesungguhnya, menjadikan pelajar lebih siap menapaki dunia bisnis.
Batang
- Selain pembelajaran secara teori tentang dunia bisnis dan pemasaran di depan
kelas, pelajar SMKN 1 Batang, perlu mendapatkan pembelajaran dari praktik
langsung. Melalui Uji Kompetensi Keahlian, berkonsep layaknya minimarket dan
toko retail sesungguhnya, menjadikan pelajar lebih siap menapaki dunia bisnis.
Ujian kompetensi
tersebut melatih anak didik agar mampu mempraktikkan cara menata produk,
pelayanan prima hingga proses transaksi jual beli ke konsumen.
Kepala Program Bisnis
Daring dan Pemasaran, SMKN 1 Batang Sri Siyamsah mengatakan, dipilihnya konsep
minimarket yang dihadirkan langsung, agar anak dapat mempraktikkan hasil
pembelajaran dan terbiasa dengan suasana retail.
“Nanti akan terlihat
cara melayani konsumen apakah sesuai standar atau justru sebaliknya,” katanya,
saat ditemui di Aula SMKN 1 Batang, Kabupaten Batang, Selasa (27/2/2024).
Untuk menekankan hasil
penilaian yang lebih netral, pihak sekolah juga menghadirkan penilai dari salah
satu pasar swalayan. Manajer pemasaran pasar swalayan, Muhammad Hamami
mengatakan, konsep yang dipilih sangat tepat, karena melatih kemandirian anak.
“Ada kesiapan mental,
ketika mereka lulus sekolah, sudah ada gambaran saat terjun ke dunia kerja
khususnya retail,” jelasnya.
Secara garis besar
telah memenuhi standar untuk miniatur minimarket. Namun ketika mereka sudah
terjun langsung ke lapangan, akan makin mengeksplor kompetensi dalam menata
produk agar konsumen tertarik membeli produknya.
“Untuk menjadi pebisnis
di dunia retail harus menjadi pribadi yang punya kemauan keras dan kemampuan
andal serta terus meningkatkan kapasitasnya, agar konsumen tertarik dengan
produk yang dipasarkan,” tegasnya.
Salah satu siswi kelas
XII, Adelia mengungkapkan, ujian kompetensi yang dikonsep seperti minimarket
membuat mental lebih siap ketika nantinya terjun menjadi karyawan.
“Kemampuan menata produk
jadi lebih rapi, seperti makanan hingga fesyen,” ungkapnya.
Kepala SMKN 1 Batang
Muji Listyawati menekankan, pembelajaran yang diperoleh, anak tidak hanya mampu
menjadi karyawan yang piawai menata produk.
“Tetapi memahami mana
saja penyuplai produk yang lebih tepat untuk mencukupi retail mereka,” ujar dia.
(MC Batang, Jateng/Heri/Sri Rahayu)