TPA Randukuning Over Kapasitas, DLH Menanti Pembangunan TPST
Batang - Tumpukan sampah yang kian menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning Tegalsari, menjadi permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan. Berbagai upaya terus diintensifkan untuk mengurangi debit sampah yang datang tiap hari hingga 115 ton.
Batang - Tumpukan
sampah yang kian menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Randukuning
Tegalsari, menjadi permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan. Berbagai
upaya terus diintensifkan untuk mengurangi debit sampah yang datang tiap hari
hingga 115 ton.
Dikhawatirkan, apabila
tidak segera ditangani berdampak pada kapasitas ruang yang tidak mencukupi
serta dampak kesehatan bagi lingkungan sekitar.
Kepala UPTD
Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang Nur Handayanti mengatakan,
sejak dibangun tahun 1995 kapasitas TPA Randukuning hanya 53 ribu m³. Kini
tumpukan sampah sudah mencapai dua kali lipat dari daya tampung semula.
“Diperkirakan daya
tampungnya cuma bisa bertahan sampai 6 bulan kedepan. Maka perlu ada
pengurangan dari sumbernya,” katanya, saat ditemui di TPA Randukuning,
Tegalsari Kabupaten Batang, Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, Kabid
Pengolahan Sampah dan Limbah B3, DLH Batang Teguh Santoso menerangkan, saat ini
DLH sedang berupaya meminta dukungan kepada pemerintah pusat untuk
memfasilitasi pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) baru,
diimbangi dengan optimalisasi TPA Randukuning.
“Semoga di tahun 2024
hingga 2025 ada kejelasan anggaran dan realisasi dari pemerintah pusat, agar
memfasilitasi seluruh pembangunan hingga tuntas. Termasuk pengolahan sampah di
TPA Randukuning untuk meminimalisir pembuangan sampah secara terbuka,” ujar dia.
(MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)