Ponpes Nashrul Huda II Batang, Hasilkan Berbagai Produk Untuk di Ekspor Luar Negeri
Batang - Kacang sacha inchi merupakan sejenins kacang, tapi bukan golongan varietas kacang-kacangan yang belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Pertama kali populer dibudidayakan untuk Asia Tenggara adalah Thailand, disana dikembangkan menjadi berbagai produk olahan seperti makanan.
Batang - Kacang sacha inchi
merupakan sejenins kacang, tapi bukan golongan varietas kacang-kacangan yang
belum banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Pertama kali populer
dibudidayakan untuk Asia Tenggara adalah Thailand, disana dikembangkan menjadi
berbagai produk olahan seperti makanan.
Melihat potensi itu
Pondok Pesantren (Ponpes) Nashrul Huda II Bawang membudidayakan pohon sacha inchi
disebelah pondoknya dari 3 tahun yang lalu.
Sampai saat ini sudah
menghasilkan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Ponpes Nashrul Huda II Bawang
berhasil menghasilkan empat produk unggulan seperti snack makanan, teh, tepung
dan minyaknya.
“Kami membudidayakan
pohon sacha inchi pertama itu hanya coba-coba saja, setelah berumur 1 tahun ke
atas, banyak yang bilang buahnya bisa menghasilkan produk makanan, tepung, dan
minyak,” kata Pengasuh Ponpes Nashrul Huda II Batang Syafiq saat ditemui di
Ponpes Nashrul Huda II Desa Sangubanyu, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang,
Selasa (7/2/2023).
Pertama kali eksperimen
membuat snack makanan dengan percobaan tiga kali selalu gagal dari segi rasa
dan teksturnya kurang, akhirnya percobaan keempat kami berhasil dengan hanya
menambah bahan tambahan yakni garam saja dan pemanggangan sampai tiga kali.
Kemudian, barulah kami
memproduksi yang lain yaitu tepung dan minyak. Setelah itu ada masukan bahwa
daunnya bisa dibuat teh berhasil juga.
“Sacha inchi ini sangat
kaya akan asam lemak seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 yang sangat
bermanfaat bagi kecerdasan anak,” jelasnya.
Secara morfologi, lanjut
dia, buah sacha inchi memiliki bentuk bintang, di mana dalam satu bintang dapat
menyimpan antara 4 sampai 5 butir biji. Buah muda berwarna hijau sedangkan buah
yang sudah tua bewarna coklat kehitaman.
Kami menanam disebelah
Ponpes dengan luasan lahan 3.000 m dengan sacha inchi ditanam 200 pohon dengan
umur 3 tahun dan 10 Ha lahan binaan petani kami.
“Panen pertama pohon
mulai umur 2 tahun bisa menghasilkan 1 kg kacang sacha inchi setiap pohonnya.
Menuju 3 tahun bisa menghasilkan hingga 2 kg seperti itu terus sampai pohon
berumur 10 tahun semakin banyak hasilnya,” terangnya.
Jika harga jual per kilonya
yang sudah dikupas kacang sacha inchi kering Rp15.000,00 per kg. Kalau masih
biji lebih murah sekitar Rp10.000,00 per kg.
Makanya petani binaan
kami sangat senang, karena kacang sacha inchi berpotensi ekonomis tinggi untuk
dikembangkan di Indonesia.
Harga jual produksi
kacang sacha inchi kami yakni Snack Makanan dijual dengan harga Rp25.000,00 per
100 ml, Teh dijual dengan harga Rp17.000,00 per 100 ml, Tepung dijual dengan
harga Rp12.000,00 per 250 ml dan Minyak dijual dengan harga Rp25.000,00 per
botol.
“Semua produk kami
dipasarkan ke Surabaya mencapai 500 bungkus setiap bulannya yang nantinya di
ekspor ke pasar luar negeri,” ujar dia. (MC Batang, Jateng/Roza/Jumadi)