Home / Berita / Ekonomi / DUA KAWASAN INDUSTRI DI BATANG JADI MAGNET INVESTASI DENGAN REALISASI INVESTASI CAPAI RP5,528 TRILIU

Berita

Dua Kawasan Industri di Batang Jadi Magnet Investasi Dengan Realisasi Investasi Capai Rp5,528 Triliu

Batang - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Subiyanto mengatakan, Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan dua kawasan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.

Batang - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Subiyanto mengatakan, Pemerintah Kabupaten Batang menyiapkan dua kawasan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.

Satu di Kecamatan Gringsing yaitu Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), memiliki luasan 4.300 hektar yang sudah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Presiden Joko Widodo.

Kedua, Batang Industrial Park (BIP) yang dikelola oleh swasta murni dan telah memiliki Izin Usaha Kawasan Industri, lokasinya berada di Kecamatan Tulis.

“Kalau kita sudah mendirikan kawasan industri berarti industri-industri besar harus wajib (masuk) kawasan industri, kemudian industri yang di Kawasan Peruntukan Industri (KPI) adalah industri kecil dan menengah. Hal itu diatur dalam undang-undang terkait dengan kawasan industri,” katanya saat ditemui di Kantor Disperindagkop UKM, Kabupaten Batang, Rabu (21/12/2022).

“Kalau kawasan industri itu belum terisi semua oleh tenant, maka semua industri besar modal harus tetap di kawasan industri,” jelasnya.

Ia menyebutkan, Kategori industri besar modal itu nilai investasinya diatas Rp10 miliar, kalau industri menengah Rp5 miliar hingga Rp10 miliar. Kalau industri kecil di bawah Rp5 miliar.

“Meskipun perusahaan mainan mobil PT Wanho masuk dalam perusahaan dengan modal besar. Namun, perusahaan tersebut berdiri sebelum ada kawasan industri. Sehingga perusahaan Wanho masuk di KIP di wilayah Kecamatan Banyuputih. Begitu juga dengan PT Apparel yang berdiri di Desa Ringingintung Kecamatan Tulis,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Batang Wahyu Budi Santoso menyampaikan, KITB dan BIP kini menjadi magnet investasi bagi investor dalam negeri maupun Penanam Modal Asing (PMA). Berdasarkan data dari DPMPTSP Kabupaten Batang tercatat di KIT Batang.

PMA yang berinvestasi di KIT Batang diantanya KCC Glass dari Korea, dan PT Rumah Keramik Indonesia, Cosmos Ink (Korea Selatan).

“Realisasi investasi 2022 sampai dengan triwulan 3 sudah mencapai Rp5,528 triliun dari target yang ditetapkan Rp9 triliun. Sedangkan realisasi investasi tahun 2021 mencapai Rp7,560 triliun,” ujar dia.

Ia juga menyatakan, dua kawasan industru KIT Batang dan BIP akan sangat berpengaruh pada pencapaian reaalisasi nilai investasi yang akan diperoleh pada 2022 yang ditargetkan Rp9 triliun. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)