Home / Berita / Pemerintahan / EKONOMI BATANG TUMBUH LEBIH DARI 7%, ANGKA KEMISKINAN TURUN

Berita

Ekonomi Batang Tumbuh lebih dari 7%, angka kemiskinan turun

Batang - Kabar gembira datang dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Daerah yang tengah berkembang ini menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus penurunan angka kemiskinan.

Batang - Kabar gembira datang dari Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Daerah yang tengah berkembang ini menunjukkan tren positif dalam pertumbuhan ekonomi sekaligus penurunan angka kemiskinan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Batang merilis data kuartal II 2025 yang menegaskan capaian ini. Kepala BPS Batang Heni Djumadi menyebutkan bahwa, pertumbuhan ekonomi di Batang diatas rata-rata Provinsi dan Nasional.

“Pada triwulan II 2024, ekonomi Batang tumbuh 7,49 persen year-on-year (y-o-y). Angka ini bahkan melampaui target 7,45 persen yang baru dipatok untuk tahun 2027,” katanya saat ditemui di Kantor BPS Batang, Kabupaten Batang, Selasa (30/9/2025).

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga terus menunjukkan peningkatan, baik atas dasar harga berlaku (ADHB) maupun harga konstan (ADHK). Puncaknya, triwulan II 2025 mencatat PDRB ADHB sebesar Rp8,19 triliun dan ADHK Rp4,97 triliun.

“Dari sisi pertumbuhan, tercatat kenaikan 6,79 persen c-to-c dan 4,12 persen q-to-q. Secara keseluruhan, data ini menegaskan geliat ekonomi Batang yang berkelanjutan,” jelasnya.

Konsumsi dan Investasi Jadi Penopang

Kinerja ekonomi Batang pada triwulan II 2025 ditopang dua komponen utama: konsumsi rumah tangga dan investasi (PMTB). Konsumsi rumah tangga berkontribusi paling besar, yakni 68,46 persen, sedangkan investasi menyumbang 28,10 persen. Konsumsi pemerintah tercatat 5,09 persen, sementara komponen lain memberikan kontribusi negatif -1,65 persen.

“Menariknya, investasi justru tumbuh paling tinggi, melesat hingga 15,19 persen y-o-y. Konsumsi rumah tangga tetap solid dengan pertumbuhan 5,13 persen, sementara konsumsi pemerintah naik tipis 1,03 persen,” terangnya.

Pariwisata dan Hiburan Ikut Mendorong

Sektor pariwisata juga memberi warna pada pertumbuhan ekonomi. Jumlah perjalanan wisatawan pada Q2 2025 mencapai 267.090 orang. Meski turun tipis -1,90 persen isbanding tahun sebelumnya, penerimaan pajak hiburan justru melonjak 114,43%.

Mobilitas dan Daya Beli Meningkat

“Data BPS mencatat angkutan rel tumbuh 38,80 persen dan angkutan darat melesat 145,62 persen. Dampak positif juga terlihat dari tingkat penghunian kamar hotel yang naik hampir 10 persen, serta penerimaan pajak restoran yang tumbuh 19,75 persen pada Q2 2025,” ungkapnya.

Ekspor Didukung Kawasan Ekonomi Khusus

 

Nilai ekspor Batang pun menunjukkan tren positif. Berdasarkan data BPS Jateng, ekspor Q2 2025 mencapai 58,93 juta dolar AS, tumbuh 64,06 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Bahkan, kontribusi ekspor dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencapai 58,89 persen.

Kemiskinan Menurun

Djumadi juga menyebutkan, selain pertumbuhan ekonomi, angka kemiskinan juga menunjukkan tren menurun. Berdasarkan data BPS, persentase penduduk miskin Batang 2025 yaitu 7,79%.  Angka tersebut adalah persentase terendah sejak 2019, tahun sebelum memasuki era Covid-19.

“Pemerintah daerah merespons dengan berbagai program, mulai dari operasi pasar murah, bantuan sosial, diskon tarif listrik, hingga dukungan pendidikan dan Kesehatan,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Batang M faiz Kurniawan mengungkapkan, berdampak postif terhadap penurunan angka kemiskinan salah satunya anggaran bantuan kesehatan dan bantuan sosial.

“Salah satu fokus utama adalah Program Dapat Kerja (Daker), yang mendorong terciptanya lapangan pekerjaan di sektor formal. Pada Triwulan I 2025, beberapa perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang dan Batang Industrial Park (BIP) telah beroperasi dan berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 6.759 orang,” tuturnya.

Selain itu, sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Kabupaten Batang juga menunjukkan kinerja yang kuat, dengan nilai mencapai Rp2.534.383,00 atau mengalami kenaikan sebesar 6,50% dibandingkan Triwulan sebelumnya.

Anggaran Kesehatan dan Bantuan Sosial

“Untuk aspek kesehatan, Pemkab Batang telah meningkatkan anggaran untuk Universal Health Coverage (UHC)/JKN-KIS. Anggaran UHC untuk JKN-KIS naik signifikan, dari sekitar Rp61 miliar pada 2024 menjadi Rp90 miliar pada 2025,” jelasnya.

Adanya bantuan seragam sekolah gratis bagi anak SD dengan nilai anggaran mencapai Rp4,5 miliar yang dikerjakan oleh pejahit lokal sekolah setempat. Selain itu, adanya bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik pada sekolah menengah dan mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin dengan total penerima sejumlah 225 orang.

Faiz Kurniawan juga menyampaikan apresiasinya atas capaian ini. Alhamdulillah, capaian ini kerja keras kita semua, bukan hanya pemerintah, tapi juga seluruh masyarakat Batang sampai lapisan terbawah.

Ia juga menekankan, pentingnya menjaga kebersamaan lintas sektor. Mari kita bergandengan tangan, masyarakat bersama aparat, DPRD, TNI, Polri, kejaksaan, dan semua komponen.

“Dengan tren pertumbuhan ekonomi yang positif dan penurunan kemiskinan yang berlanjut, Batang kini semakin percaya diri melangkah sebagai daerah berkembang dengan potensi besar di Jawa Tengah,” tandasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Jumadi)