Batang, Surga Baru Melon Premium : Petik Langsung dari Kebun!
Batang - Kabupaten Batang diam-diam menyimpan potensi emas baru di sektor pertanian melon premium. Bukan sekadar buah biasa, komoditas ini kini menjelma menjadi unggulan baru yang tak hanya menggiurkan untuk pasar buah domestik, tetapi juga menjanjikan pengalaman agrowisata petik langsung yang menarik.
Batang - Kabupaten Batang diam-diam menyimpan potensi emas baru di sektor pertanian melon premium. Bukan sekadar buah biasa, komoditas ini kini menjelma menjadi unggulan baru yang tak hanya menggiurkan untuk pasar buah domestik, tetapi juga menjanjikan pengalaman agrowisata petik langsung yang menarik.
Lahan
di Batang terbukti ideal. Iklim yang bersahabat, curah hujan yang stabil, dan
kontur geografisnya yang pas menjadi alasan utama melon-melon di sini tumbuh
optimal dengan kualitas tinggi.
Pengelola
Creative Farm Pecalungan Harto, menjadi salah satu pelopor yang melihat peluang
besar ini. Ia mengungkapkan bahwa hampir seluruh wilayah Batang berpotensi
untuk budidaya melon.
“Batang
sangat potensi untuk buah-buahan. Iklim mendukung, curah hujan stabil, apalagi
kontur geografisnya cocok,” katanya saat ditemui di Kebun Melon, Desa
Pecalungan, Kabupaten Batang, Selasa (18/11/2025).
Ia
menambahkan, bahwa fokus wilayah optimal berada di Batang bagian tengah. Apalagi
wilayah Batang bagian tengah seperti Pecalungan, Bandar, Reban, Limpung, dan
Tersono sebagai lokasi paling optimal untuk budidaya hortikultura. Creative
Farm sendiri telah sukses mengembangkan berbagai varian, mulai dari Lavender,
Sweet Hamy, Inthanon, Honey Globe, hingga Golden Kinanti.
“Melon
dari Batang ini tak main-main soal harga. Dengan masa tanam antara 50 hingga 70
hari, buah yang dipanen dari Creative Farm saat ini dibanderol sekitar Rp35
ribu per kilogram. Kualitasnya yang premium bahkan sudah menembus pasar besar
di luar daerah. Kami melayani petik kebun, eceran, grosir, dan juga
supermarket,” jelasnya.
Melon-melon
ini sudah dikirim ke Pekalongan Raya, Bandung, Jabodetabek, hingga menyeberang
pulau ke Kalimantan. Harto melihat antusiasme masyarakat, terutama dari
keluarga dan pelajar, sangat tinggi.
“Petik
buah ini disukai banyak orang, terutama keluarga dan anak-anak sekolah. Jadi,
petani dapat dua manfaat sekaligus: jual buah dan menerima kunjungan wisata. Saat
ini, Creative Farm mengatur jadwal panen di beberapa lokasi untuk memastikan
buah segar selalu tersedia. Kebun di Selokarto dan Gumawang baru saja selesai
panen dan kini memasuki penyemaian Kembali,” terangnya.
Namun,
bagi yang ingin segera menikmati sensasi petik buah, kebun di Donorejo sudah
siap. Yang di Selokarto dan Gumawang sudah selesai petik, sekarang sedang
semai. Untuk Donorejo nanti mulai 22 sampai 25 November bisa petik.
“Selain
melon, Creative Farm juga tengah memperluas daya tariknya dengan mengembangkan
buah lain seperti alpukat dan jambu. Bagi yang tertarik, Harto menyebut modal
awal untuk usaha melon sebenarnya tidak terlalu besar,” ungkapnya.
Harto
juga menyebutkan, modal untuk awalan bisa 50-an juta, yang mahal itu bikin
greenhouse-nya,” ungkapnya. Dengan lahan seluas 1.000 meter persegi, petani
bisa menanam hingga 2.500 pohon dan menghasilkan jumlah buah yang sama.
“Melihat
tingginya permintaan pasar, jadwal panen yang bergulir, dan respons positif
dari wisatawan, masa depan melon Batang diprediksi akan semakin cerah. Strategi
menggabungkan penjualan buah premium dengan wisata edukatif petik langsung
dinilai menjadi kunci penguatan ekonomi lokal berbasis pertanian yang
berkelanjutan,” pungkasnya. (MC Batang, Jateng/Edo/Siska)