Tradisi Punggahan, Jadi Ajang Berbagi
Batang - Tradisi punggahan dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Namun di sisi lain, ada pelajaran tentang kepedulian sosial, dengan cara berbagi kepada sesama.
Batang - Tradisi
punggahan dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat menyambut datangnya
bulan suci Ramadan. Namun di sisi lain, ada pelajaran tentang kepedulian
sosial, dengan cara berbagi kepada sesama.
Kepedulian tersebut
diaplikasikan oleh ribuan pelajar SMKN 1 Kandeman, saat menggotong puluhan
gunungan yang berisi makanan kecil dalam tradisi punggahan.
Salah satu siswa kelas
X, Kholik mengatakan, justru kegiatan yang dinantikan karena sebagai seorang
pelajar bisa langsung mempraktikkan ajaran para guru ketika di dalam kelas
tentang makna berbagi kepada masyarakat.
“Tadi bagi- bagi
jajanan buat adik-adik di pinggir jalan yang lagi nonton karnaval punggahan.
Rasanya senang banget karena sejak kecil kita diajarkan berbagi itu indah,” katanya,
saat ditemui, usai membagikan makanan kecil, di sepanjang jalan desa, Kecamatan
Kandeman, Kabupaten Batang, Selasa (21/3/2023).
Untuk biaya yang
dikeluarkan tiap kelompok hanya Rp30 ribu untuk membeli makanan kecil, sisanya
mendapat dukungan sponsor.
Sejumlah pelajar
Sekolah Dasar yang ditemui di sepanjang jalan desa, pun menunjukkan raut wajah
bahagia karena mendapat beragam makanan kecil kesukaan mereka.
“Rasanya senang dapat
jajanan kesukaan, persis kayak yang sering saya beli, ada ciki, permen pokoknya
banyak. Nanti ya mau saya makan sendiri di rumah,” kata Tina siswi kelas IV SD.
Senada, Deni siswa
kelas IV SD pun turut gembira karena kebagian makanan kecil kesukaannya. “Tadi
saya sama teman-teman, tiba-tiba dikasih jajanan sama masnya yang banyak banget
pas lihat pawai,” tuturnya.
Sementara salah satu
warga, Wawan mengaku senang dengan karnaval punggahan yang digelar pelajar SMKN
1 Kandeman. Kegiatan ini merupakan yang pertama kalinya karena sebelumnya belum
pernah ada.
“Ya dari dulu tidak
ada, apalagi kemarin ada COVID-19, desa sini sepi. Nah kalau ada karnaval gini
kan ramai, senang lihatnya,” ungkapnya.
Ditemui secara
terpisah, Kepala SMKN 1 Kandeman, Agus Surono mengatakan, ada makna tersendiri
dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Salah satunya dengan menggelar
tradisi punggahan yang mengandung harapan agar kualitas ibadah umat muslim
meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Bagi anak-anak kami
semoga setelah kegiatan ini ada pelajaran yang bisa dipetik selain meningkatkan
rasa kepedulian sosial, juga semakin menambah semangat beribah selama Ramadan,”
ujar dia.
Ia menambahkan,
sebanyak 37 gunungan yang berbalut makanan ringan dari hasil kreasi 1.400
pelajar dan 1 gunungan hasil bumi dari para guru itu, diarak lalu dibagikan
kepada warga di jalan desa sepanjang 5 kilometer, agar mendapatkan keberkahan
bulan Ramadan. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)