Tim Gabungan Berhasil Temukan Santri yang Hanyut
Batang - Santri Pondok Pesantren Modern Selamat Batang yang hanyut terseret arus sungai Lebeng ditemukan sudah tak bernyawa di pesisir Pantai Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, Jumat pagi.
Batang - Santri Pondok Pesantren Modern Selamat
Batang yang hanyut terseret arus sungai Lebeng ditemukan sudah tak bernyawa di
pesisir Pantai Roban Timur, Desa Sengon, Kecamatan Subah, Jumat pagi.
Saat dikonfirmasi, Kapolsek Subah Polres Batang AKP
Prisandi Tiar membenarkan bahwa santri yang hanyut di sungai lebeng pada Rabu
(27/1/2021) sore, telah ditemukan di Pantai Roban.
“Benar, tadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB ditemukan
jenazah oleh warga di Pantai Roban Timur. Jenazah pertama kali ditemukan oleh
pekerja tambak udang yang sedang memasang pipa air,” kata Kapolsek Subah AKP
Prisandi Tiar saat ditemui usai evakuasi jenazah di pesisir Pantai Roban Timur,
Desa Sengon, Kecamatan Subah Jumat (29/1/2021).
Adanya laporan tersebut, pihaknya bersama Polsek
Tulis, Basarnas Semarang, Muspika Subah, BPBD, Banser NU Subah langsung
mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan sosok mayat itu merupakan jenazah
dari M. Adit Sugeng, santri yang terbawa arus pada Rabu (27/1/2021) sore.
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah dilakukan
pengecekan, jasad yang ditemukan memakai baju oranye yang dikenakan korban saat
kejadian dan ada tulisan ‘ADIT’.
“Dari baju itulah jasad yang ditemukan bisa langsung
dikenali. Selanjutnya jenazah dibawa ke RSUD Limpung untuk pemeriksaan sebelum
diserahkan ke pihak Ponpes dan keluarga korban,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang santri
Pondok Pesantren Modern Selamat desa Clapar kecamatan Subah yang dilaporkan
hanyut di sungai Lebeng yang berada dibelakang pondok kemarin.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/1/2021) sekira pukul
17.00 WIB. Korban M Adit Sugeng (16) warga Brebes bersama tiga orang temannya
hendak mengambil jahitan dan jajan di Dukuh Tambakroto, Desa Kebumen dengan
jalur menyeberangi sungai lebeng yang berada di belakang Ponpes.
“Pada saat akan pulang dan menyeberang, sungai yang
dilewati arusnya belum deras. Tiga orang teman korban berhasil menyeberang
dengan selamat. Namun saat korban menyeberang, tiba-tiba datang air deras
hingga sungai meluap, akibatnya tubuh korban terseret arus,” ungkapnya.
Peristiwa itupun kemudian dilaporkan oleh ketiga
rekan korban ke pihak pengurus pondok, dan kemudian melakukan upaya pencarian.
Namun setelah dicari selama kurang lebih satu jam, ternyata korban tidak
berhasil ditemukan.
Selanjutnya salah satu guru dari ponpes sekira pukul
19.00 WIB melaporkan kejadian tersebut pada Kepala Desa Jrakahpayung, Ahmad
Rozikin dan kemudian melaporkan ke Polsek Tulis.
Mendapat laporan tersebut, tim dari BPBD dipimpin
oleh Ka BPBD, Ulul Azmi, dari Rabu sore hingga malam, dibantu warga, SAR,
TNI-Polri, Resque PMI dan relawan telah melakukan pencarian dengan menyusuri
sungai. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)