Home / Berita / Pertanian Perikanan Perkebunan Peternakan / GUBERNUR JAWA TENGAH GANJAR PRANOWO BERSAMA BUPATI BATANG WIHAJI PANEN RAYA

Berita

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Bersama Bupati Batang Wihaji Panen Raya

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama Bupati Batang Wihaji panen raya metode pertanian jajar legowo super yang bertempat di Kelurahan Kesepuhan, Rabu (30/8).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, komunikasi intens dan koordinasi yang baik untuk berdiskusi antara penyuluh petrtanian dan petani akan bisa mengahsilkan sebuah hasil peningkatan produksi pertanian.

“Kita bisa bareng duduk bersama mengobrol atau diskusi untuk meningkatkan produksi maka produksi padi Inpari 33 dengan teknologi Jajar Legowo super bisa meningkatkan produktivitas, tadi saja orang punya lahan sawah 7500 meter, dari rata – rata 4 hektar bisa mencapai hasil 6 ton lebih padi kering giling.” Kata Gubernur Jawa Tengah.

Ia juga mengatakan, kalau hari ini bisa dengan potensi hasil panen mencapai 9,8 ton/hektar gabar kering giling maka sebenarnya metode penerapan teknologi Jajar Legowo sangat bisa di rekomendasikan untuk petani.

“Ini menjadi tugas kita mentransformasikan memberikan pemahaman informasi tentang teknologi jajar legowo super kepada petani sehingga petani mau menggunakan metode tersebut, kalau itu bisa maka metrode ini bisa jalan.” Kata Ganjar Pranowo.

Disampaikan juga, setelah hasil panenya bagus dan ada peningkatan yang signifikan maka dalam kegiatan temu lapang dengan petani hari ini, maka kita bisa tunjukan kepadaa petani kalau selama ini mereka jualan dengan harga HPP Rp. 3.700 dengan spek tertentu bisa di beli Rp. 5.000 oleh Bulog.

“ Maka penyuluh, Dinas Pertanian dan para kelompok petani harus punya akses terhadap Bulog, sehingga nanti pada saat panen harga bisa baik, inilah lebieh terintegrasi sebuah proses untuk meningkatkan produktivitas padi sehingga petani mendapatkaan keuntungan sesaui dengan apa yang di harapkan.” Jelas Ganjar.

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian ( BPIP ) Jawa Tengah Harwanto mengatakan, BPIP mempunyai tugas mendorong dan mendukung pertanian yang bersinergi dengan dinas pertanian, BPS, Bulog untuk meningkatkan produktivitas pertanian sehingga dapat terwujud swasembada pangan.

“ Kita punya teknologi dalam rangka untuk menuju swasembada pangan atau menuju lumbung pangan dunia yang merupakan visinya Presiden kita, metode teknologi jajar legowo sudah kami demfarmkan di provinsi Jawa tengah seluas 1030 hektar yang tersebasr di 8 Kabupaten dan Batang salah satunya.” Katanya.

Metode teknologi jajar legowo dari 8 Kabupaten antara lain, Kabupaten Karangnayar, Sukoharjo, Pati, Sragen, Klaten, Brebes, Pemalang dan Batang. dan Kabupaten Batang merupakan rangkaian panen tarakhir dengan menggunkan teknologi jajar legowo super.

“Di Batang mempunyai potensi hasil 9,8 ton /hektar di banding denga yang biasa di kerjakan oleh petani yang mendapatkan 6,6ton /hektar, artinya punya nilai keunggulan 50% lebih tinggi di bandingkan dengan varietas yang ditanam oleh petani, varietas inpari 33 mempunyai potensi produyksi lebih tinggi dan tahan wereng batang coklat.” Katanya.

Bupati Batang Wihaji menyampaikan permasalahan petani yang ada di Batang, Petani itu penginya cepet panen, modalnya kecil kalau bisa modalnya hutang dan gampang, tetapi permasalahan di lapangan mentalitas untuk sabar, pengelolaan dan pembimbingan petani tidak sabar.

“Petani pinginya pokoke cepet, rasah nganggo obat panene akeh hasile gede regane larang, ini tentunya susah.” Kata Wihaji.

Wihaji juga berharap dari dinas pertanian, penyuluh untuk mencoba menjelaskan bagaiman varietas baru dengan menggunakan teknologi metode jajar legowo berpotensi menhasilkan panen yang luar biasa.

“Kabupaten Batang merupakan bagian dari 8 Kabupaten yang memiliki produksi padinya bagus dari 35 Kabupaten dan Batang menjadi katahanan pangan di Jawa Tengah, maka kami harapkan bimbingannya dari Provinsi agar kedepanya bisa lebih baik.” Pinta Wihaji. (Edo/McBatang)