Home / Berita / Pembangunan / TRANSFORMASI DESA SODONG MENJADI KAMPUNG KB

Berita

Transformasi Desa Sodong Menjadi Kampung KB

Batang - Saat ini Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Batang, sedang mempersiapkan Desa Sodong Kecamatan Wonotunggal untuk bertransformasi menjadi “Kampung KB” yang segera diikutkan dalam lomba pada tahun 2020, dengan menengok beberapa aspek pendukung, sehingga dapat dijadikan percontohan desa-desa lain.

Dipilihnya Desa Sodong untuk menjadi percontohan Kampung KB, memiliki alasan kuat, sehingga dirasa tepat diikutkan dalam lomba tingkat provinsi.

Kepala DP3AP2KB Kabupatrn Batang, dr. Muchlasin saat membuka Pertemuan Koordinasi Tim Kampung KB, di DP3AP2KB, Jumat (10/5/2019) mengatakan, Desa Sodong memiliki Kepala Desa yang berkemauan kuat, sikap masyarakatnya yang siap menerima kemajuan, lingkungan dan sarana prasaran yang mendukung.

“Adanya Perpustakaan Desa yang lengkap dan kegiatan kemasyarakatan yang mendukung ke arah kesejahteraan lingkungan setempat, yang mayoritas bermataperncaharian sebagai petani,” tuturnya.

Menurutnya, menjadi Kampung KB, tidak hanya berkutat pada urusan mencari akseptor atau keinginan warganya umtuk memiliki dua anak saja. Tetapi lebih dari itu, banyak hal yang ada di dalamnya, bisa menjadi faktor pendukung utama suksesnya program itu.

“Masyarakat harus sejahtera dalam pendapatannya, infrastruktur yang baik, pelayanan pemerintah desa yang cepat dan tepat serta data-data yang dibutuhkan juga lengkap,” terangnya.

Ia juga menerangkan, aspek pendukung lain yakni dari sudut pandang kesehatan tentang apakah terjadi kematian ibu hamil dan berapa angka kematian bayi. Sisi pendidikan juga harus berperan dengan meningkatkan angka lama sekolah, jika sebelumnya masyarakat desa mayoritas berpendidikan SD, ke depan harus meningkat hingga SMA.

“Selama ini lintas sektor yang sudah membantu kami yaitu Dinas Pengan dan Pertanian, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan, Pemerintah Desa dan Kecamatan,” ungkapnya.

Sedangkan lintas sektor yang lain, peranannya belum begitu maksimal. Padahal menuju Kampung KB, tidak hanya menjadi urusan DP3AP2KB saja, tetapi banyak faktor yang harus mendukung.

“Kami harapkan seluruh sektor melalui program-program yang berhubungan dengan Kampung KB, sehingga bisa ngurusi bersama-sama,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Ahmad Fatoni mengungkapkan, Desa Sodong memiliki keistimewaan tentang gotong royong masyarakatnya, potensi wisata budaya berhubungan dengan situs kepurbakalaan, wisata ekonomi ada Salak Sodong.

“Masyarakatnya memiliki rasa keguyub-rukunan yang tinggi dan tidak ada orang yang egois,” tuturnya.

Ia mengharapkan, untuk menjadi percontohan Kampung KB, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ikut mengambil peranan, meski dengan segala keterbatasan. Selain itu harus ada indikator atau prioritas utama yang harus dipenuhi.

“Jika kita ingin sukses dengan kondisi yang terbatas harus fokus, sehingga bisa berhasil. Karena ini kerja bersama, bukan kerja satu lembaga atau OPD, maka dengan keterbatasan masing-masing, akan bisa fokus pula untuk mendukung satu lokasi yaitu Desa Sodong, dengan harapan ingin meraih prestasi, bukan sekedar menjalankan program,” tegasnya. (MC Batang, Jateng/Heri)