Bupati Batang Imbau, Supaya Warga Tidak Mengadakan Takbir Keliling
Batang - Pemerintah Kabupaten Batang mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling dalam merayakan hari kemenangan di hari Raya Idulfiri. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah baru untuk kasus Covid-19 dan masalah sosial lainnya.
Batang - Pemerintah
Kabupaten Batang mengimbau masyarakat untuk tidak menggelar takbir keliling
dalam merayakan hari kemenangan di hari Raya Idulfiri. Hal ini dilakukan untuk
menghindari masalah baru untuk kasus Covid-19 dan masalah sosial lainnya.
Bupati Batang Wihaji
pun sangat menyadari, meskipun ada imbauan ataupun larangan tetap ada saja yang
menggelar takbir keliling. Namun diharapkan untuk bisa dihindari.
“Saya minta takbirannya
di masjid atau musala saja, biar tidak ada masalah baru. Semangatnya sama,
syiar agama dan merayakan kemenangan selama satu bulan berpuasa,” kata Bupati
Batang Wihaji, saat ditemui di Rumah Dinas Bupati, Kabupaten Batang, Sabtu (30/4/2022).
Ia juga menceritakan
sejarah dari takbir keliling yang sekarang menjadi budaya di hampir seluruh
wilayah di Indonesia.
“Kalau dulu kan belum
ada gawai, media sosial, makanya dulu ada takbir keliling untuk
mensyiarkan dengan mengagungkan nama Alllah. Karena sekarang ada gawai, media
sosial. Maka cara syiarnya harus beda,” jelasnya.
Sebagai upaya
antisipasi dan menjaga kondusifitas dan ketertiban lalulintas, Forkopimda
maupun Forkopimcam di malam lebaran Idulfitri akan melakukan patroli di
Kabupaten Batang.
“Saya bersama Pak
Kapolres, Pak Dandim Batang malam lebaranya patroli mengecek keamanan
dan ketertiban kota Batang,” tegasnya.
Jika ditemukan warga
yang tetap menggelar takbir keliling, akan dilakukan tindakan persuasif.
“Kita minta masyarakat
mempertimbangkan manfaatnya dari pada mudaratnya. Manfaat takbir adalah
mengagungkan nama Allah, dakwah. Jangan sampai takbir malah mengganggu orang
lain dan lalulintas,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Batang, Subkhi juga menegaskan
melarang takbir keluar dari tempat ibadah.
Karena biasanya takbir
keliling rombongan menggunakan truk akan mengganggu orang maupun pengguna jalan
lainnya.
“Oleh karena itu,
sebaiknya takbir keliling yang seperti itu tidak dilaksanakan,” ungkapnya.
Ia hanya memperbolehkan
takbir keliling diseputaran kampung dan melarang menggunakan kendaraan
bermotor.
“Kalau sekedar pawai
obor jalan kaki keliling kampung silahkan. Tapi jangan sampai keluar ke jalan
raya karena mengganggu orang mudik. Ini akan meropatkan orang lain, tujuan
ibadahkan saling memudahkan orang lain, jangan sampai merepotkan,” ujar dia. (MC
Batang, Jateng/Edo/Jumadi)